SKRIPSI
PENGARUH VARIASI KOMPOSISI MINYAK PENGGORENGAN TERHADAP KUALITAS ROTAN BATANG (Calamus zollingeri) DAN TOHITI (Calamus inops Becc. ex Heyne. ex Heyne.) ASAL KABUPATEN MOROWALI SULAWESI TENGAH
RINGKASAN
Resta Veronica– L 131 21 233, Pengaruh Variasi Komposisi Minyak
Penggorengan Terhadap Kualitas Rotan Batang (Calamus zollingeri) dan
Tohiti (Calamus inops Becc. ex Heyne.) Asal Kabupaten Morowali Sulawesi
Tengah, dibimbing oleh Ariyanti dan Erniwati.
Rotan merupakan salah satu tumbuhan hutan bernilai komersil cukup
tinggi umumnya tumbuh secara alami di daerah dataran rendah maupun daerah
pegunungan dan mempunyai manfaat yang beragam dalam kehidupan. Sulawesi
merupakan salah satu wilayah dengan jumlah tumbuhan rotan yang beragam, dari
314 jenis yang tumbuh di Indonesia dan 35 jenis diantaranya tumbuh di Sulawesi.
Rotan yang diambil untuk keperluan komersial harus melalui berbagai perlakuan
fisik-kimia serta pemrosesan mekanis agar menjadi bahan yang siap digunakan
sesuai dengan permintaan dan standar industri. Penggorengan rotan adalah proses
penting untuk meningkatkan kualitas dan daya tahan material. Hasilnya
menunjukkan bahwa variasi komposisi minyak tidak mempengaruhi warna kulit
rotan, tetapi berdampak pada kadar air, berat jenis, serta keteguhan lentur statis
dan sejajar serat. Penelitian ini bertujuan untuk menggetahui pengaruh
penggunaan campuran bahan baku minyak penggorengan dalam proses
penggorengan rotan terhadap sifat fisis dan mekanik dari dua jenis rotan (batang
dan tohiti).
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2025 di
Laboratorium Teknik Mesin Fakultas Teknik dan Laboratorium Ilmu Tanah
Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. Metode penelitian yang digunakan
adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial untuk pengujian sifat fisika dan
mekanika dengan perlakuan bahan minyak penggorengan yang berbeda (Minyak
tanh, minyak goreng, dan solar), terdapat 6 perlakuan dengan 3 kali ulangan yang
menghasilkan 18 contoh uji sampel rotan. Contoh uji sifat fisika berukuran 10 cm
dan contoh uji sifat mekanika berukuran 40 cm.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Sifat fisika rotan batang yang
didapatkan adalah rata-rata kadar air segar 86% - 91% dan rata-rata kadar air
kering udara 36% - 43%, sedangkan pada rotan tohiti rata-rata kadar air segar
60% - 74% dan rata-rata kadar air kering udara 16% - 27%. Rata – rata kerapatan
pada rotan batang pada kerapatan segar 0,72 – 0,75 g/cm2; kerapatan kering
udara 0,71 – 0,73 g/cm2; dan kerapatan kering tanur berkisar 0,67 – 0,68 g/cm2,
sedangkan pada rotan tohiti kerapatan segar 0,70 – 0,74 g/cm2; kerapatan kering
udara 0,67 – 0,69 g/cm2; dan kerapatan kering tanur berkisar 0,57 – 0,60
g/cm2Sifat mekanika rotan yang didapatkan adalah rata-rata MOE pada rotan
batang berkisar 30.676,64 – 32.168,90 kg/cm2, sedangkan pada rotan tohiti rata –
rata MOE berkisar 28.266,35 – 29.658,15 kg/cm2. Dan untuk rata-rata MOR pada
rotan batang berkisar 445,70 - 507,21 kg/cm2,sedangkan pada rotan tohiti MOR
yang di peroleh berkisar 399,45 - 419,34 kg/cm².Perlakuan pada A1B1 dan A2B1
memberikan hasil yang baik pada parameter yang diamati dibandingkan pada
perlakuan lain.
Tidak tersedia versi lain