SKRIPSI
Evaluasi Kinerja Lembaga Pengelolaan Konservasi Desa [ LPKD] Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi Pasca Pronyek Forest Program H.I Berakhir.
RINGKASAN
Zainab Bidala– L13121056 Evaluasi Kinerja Lembaga Pengelola Konservasi
Desa (LPKD) Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi Pasca Proyek Forest
Program III Berakhir. Dibimbing oleh Sudirman Dg Massiri Dan Hamka.
Lembaga pengelola konservasi desa (LPKD) adalah forum lokal di tingkat
desa yg memiliki peranan dalam menjalankan perjanjian kerjasama kemitraan
konservasi masyarakat. Proses pembentukan LPKD dilaksanakan secara
musyawarah mufakat di taraf desa. Proses pembentukan LPKD difasilitasi sang
fasilitator serta dihadiri keterwakilan warga setempat. LPKD pada dasarnya
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, namun ada beberapa
tantangan yang dihadapi kelembagaan adalah keberlanjutan kepengurusan dan juga
kinerja kelembagaan dalam pengelolaan Program Kerja Oleh karena itu diperlukan
kajian yang bertujuan untuk Mengevaluasi kinerja Dari Kelembagaan pengelolaan
konservasi desa.
Metode penelitian yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan
dokumentasi, pemilihan narasumber menggunakan metode Purposive Sampling.
Analisis data yang digunakan adalah analisis desktriptif dengan perskalaan 1 (
Buruk ), 2 ( Sedang ), 3 ( Baik ) dengan modifikasi Skala likert. Skala likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Menggunakan skala Likert, Variabel
yang dimaksudkan untuk pengukuran digambar menjadi indikator variabel tertentu.
Selanjutnya, indikator ini berfungsi sebagai dasar dasar untuk perumusan item
instrumen, yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan yang meliputi kriteria
penilaian mulai dari : Struktur Organisasi yang Fungsional, partisipasi anggota,
komunikasi, proses pengambilan keputusan, kejelasan aturan, kejelasan tujuan dan
program, penerapan sanksi dan administrasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Lembaga Pengelola Konservasi
Desa (LPKD) di Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, pasca berakhirnya Proyek
Forest Programme III berada pada kategori sedang. Terdapat dua aspek, yaitu
aspek administrasi dan aspek penerapan sanksi yang masih tergolong rendah.
Kondisi ini mengindikasikan bahwa meskipun secara umum kinerja lembaga telah
berjalan cukup baik, tetapi masih diperlukan upaya perbaikan terutama dalam hal
pengelolaan administrasi yang lebih tertib, serta penerapan sanksi yang konsisten
untuk meningkatkan efektivitas kelembagaan. Kapasitas kelembagaan memiliki
implikasi terhadap kinerja pelaksanaan program, di mana implementasi program
konservasi secara umum juga berada pada kategori sedang.
Tidak tersedia versi lain