Klipping
Komposisi Vegetasi Riparian di Sekitar Sungai Watumuni Desa Torike Kawasan Taman Nasional Lore Lindu .
RINGKASAN
La Ode Gymnastiar Amaluddin - L 131 21 193, Komposisi Vegetasi Riparian
Di Sekitar Sungai Watumuni, Desa Torire, Kawasan Taman Nasional Lore
Lindu, Dibimbing Oleh Ibu Sitti Ramlah dan Bapak Reinaldi.
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki hutan hujan tropis
terluas di dunia, yang berperan penting sebagai pengatur iklim dan penyedia habitat.
Namun, keberlanjutan hutan ini terancam oleh deforestasi. Di Sulawesi Tengah,
Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) merupakan Cagar Biosfer UNESCO yang
kaya akan keanekaragaman hayati. Ekosistem riparian di Daerah Aliran Sungai
(DAS) Watumuni, Desa Torire, sangat vital untuk menjaga stabilitas sungai, namun
keberadaannya terancam oleh aktivitas antropogenik di sekitar kawasan penyangga.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi komposisi
vegetasi riparian serta mendeskripsikan kondisinya di sekitar Sungai Watumuni,
pada bagian hulu, tengah, dan hilir.
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Agustus hingga November 2024 di
Sungai Watumuni, Kawasan TNLL. Pengambilan data vegetasi menggunakan
metode jalur berpetak sistematis (Line Transek) sepanjang 100 meter. Jalur ini
dibagi menjadi 5 plot pengamatan di setiap segmen (hulu, tengah, hilir) dengan
ukuran plot yang disesuaikan tingkat pertumbuhan, yaitu 20 x 20 m untuk pohon,
10 x 10 m untuk tiang, 5 x 5 m untuk pancang, dan 2 x 2 m untuk semai. Data yang
terkumpul dianalisis menggunakan rumus Indeks Nilai Penting (INP).
Hasil penelitian menemukan total 33 spesies dari 23 famili dengan 810
individu di tiga titik lokasi pengamatan. Komposisi dan dominansi spesies sangat
bervariasi antar lokasi. Di bagian hulu, spesies Palili (Lithocarpus elegans)
dominan pada tingkat pohon dengan nilai INP 36.23%, sementara Rotan (Calamus
javensis) sangat dominan di tingkat semai dengan nilai INP 36.69%. Pada bagian
tengah, Tula-tula (Macaranga sp) mendominasi tingkat pohon dengan nilai INP
34.91%, yang mengindikasikan adanya gangguan ekosistem, sementara Marampule
(Alstonia scholaris) mendominasi tingkat tiang dengan nilai INP 51.12%. Di bagian
hilir, Pokae (Ficus racemosa L) dominan di tingkat pohon dengan nilai INP 47.19%,
dan tumbuhan Pakis (Diplazium esculentum) mendominasi di tingkat semai dengan
nilai INP 34.69%, yang menunjukkan adaptasi spesies terhadap kondisi tanah yang
lembap.
Secara keseluruhan, kondisi vegetasi riparian di Sungai Watumuni
menunjukkan adanya indikasi degradasi, terutama di segmen tengah dan hilir, yang
ditandai dengan dominasi tumbuhan pionir dan populasi rendah dari spesies
endemik. Kondisi ini menegaskan bahwa vegetasi riparian Sungai Watumuni
membutuhkan upaya konservasi dan rehabilitasi yang terarah, dan hasil penelitian
ini dapat menjadi data penting bagi Balai Besar TNLL dan masyarakat setempat
untuk merancang strategi pengelolaan yang efektif.
Tidak tersedia versi lain