SKRIPSI
Uji Aktivitas Anti Bakteri Madu [ Apis Cerana ] Terhadap Bakteri Staphylococus aureus dan Escherichia coli].
FRISCA FRECELLIA LEATEMIA – L 131 20 013. Uji Aktivitas Antibakteri
Madu (Apis cerana) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia
coli Di Bimbing Oleh Abdul Hapid dan Muthmainnah
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) memiliki peranan yang sangat penting
bagi ekosistem hutan, baik terhadap lingkungan alam maupun terhadap manusia.
Salah satu hasil hutan bukan kayu yaitu madu. Madu adalah cairan manis berasal
dari nectar yang di hasilkan oleh lebah dan memiliki banyak manfaat terutama bagi
kesehatan. Madu mengandung zat aktif yang tidak terlepas dalam zat antibakteri.
Antibakteri merupakan zat yang membunuh atau menekan produksi bakteri. Bakteri
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli merupakan bakteri penyakit yang
sering menyerang tubuh manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
aktivitas antibakteri madu (Apis cerana) terhadap bakteri Staphylococcus aureus
dan Escherichia coli.
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai dengan bulan April
2025. Bertempat di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi FMIPA
Universitas Tadulako. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Difusi
Sumuran. Madu (Apis Cerana) akan diuji aktivitas antibakterinya menggunakan
bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan larutan konsentrasi
25%, 50%, dan 100%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa larutan madu (Apis cerana) memiliki
kemampuan daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus
dengan kategori daya hambat (Sangat kuat) dengan zona hambat 20 mm. sedangkan
kemampuan daya hambat terhadap bakteri Escherichia coli dikategorikan Kuat
(konsentrasi 25%) dengan zona hambat 10-20 mm dan Sangat Kuat (konsentrasi
50%, dan 100%) dengan zona hambat 20 mm. Dari ketiga konsentrasi tersebut yang
paling kuat dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli
adalah konsentrasi 100%. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi larutan
konsentrasi madu maka semakin besar daya hambat yang akan dihasilkan. Jika
dibandingkan dengan kontrol positif (Chlorampenicol 2%) ekstrak konsentrasi
100% tetap lebih kuat.
iii
Tidak tersedia versi lain