SKRIPSI
Karakteristik Sifat fisik Tdan Kimia Tanah Pada Lahan Terdampak Banjir di Desa Balongga, Kecamatan Dolo Selatan Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
RINGKASAN
Rasmi A. L13121026, Karakteristik Sifat Fisik dan Kimia Tanah pada Lahan
Terdampak Banjir di Desa Balongga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten
Sigi, Sulawesi Tengah. Dibimbing oleh Naharuddin dan Rizky Purnama
Banjir merupakan salah satu bencana alam yang berdampak besar terhadap
kondisi tanah dan lingkungan. Di Desa Balongga, Kecamatan Dolo Selatan,
Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, banjir kerap terjadi setiap musim hujan. Oleh
karena itu perlu dilakukan kajian kajian karakteristik sifat fisik dan kimia tanah
pada lahan yang terdampak banjir, sehingga dapat dirumuskan langkah
pengelolaan dan pemulihan yang tepat. Penelitian ini bertujuan menganalisis
karakteristik sifat fisik dan kimia tanah pada lahan terdampak banjir di Desa
Balongga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Penelitian ini menggunakan metode survey lapangan untuk menentukan
lokasi pengambilan sampel tanah, sampel tanah di ambil secara purposive
sampling (secara sengaja) dari tiga titik berbeda pada lahan yang terdampak banjir
yaitu lahan pemukiman, lahan pekarangan, dan lahan dekat sungai. Kemudian
sampel tanah di analisis di Laboratorium Unit Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian,
Universitas Tadulako, untuk mengukur sifat fisik dan kimia tanah, data yang
diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui perbedaan
karakteristik antar lokasi.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik
tanah pada lahan terdampak banjir di Desa Balongga berbeda antar jenis
penggunaan lahan. Sifat fisik tanah pada lahan terdampak banjir di Desa Balongga
yaitu bervariasi lahan dekat sungai memiliki kondisi terburuk di antara kedua
lahan lainnya yaitu (bulk density 1,67 g/cm³, porositas 29,14%, dan pasir 91,3%)
akibat endapan pasir dan drainase cepat. Lahan pekarangan memiliki kondisi
terbaik yaitu (bulk density 1,50 g/cm³, porositas 44,81%, dan kadar air 11%),
sedangkan lahan belakang pemukiman memiliki kondisi menengah yaitu (bulk
density 1,61 g/cm³, porositas 33,48%, dan tekstur lempung berpasir). Banjir
menyebabkan pencucian partikel halus dan pengendapan pasir. Sifat kimia tanah
di lahan terdampak banjir juga bervariasi. Lahan belakang pemukiman memiliki
kualitas terbaik dengan pH basa (8,10), C-organik tinggi (2,52%), dan Fosfor (P)
tertinggi (55,92 mg/100g), diduga karena akumulasi limbah organik. Lahan
pekarangan tergolong sedang C-organik (0,65%) Fosfor (P) (43,97 mg/100g),
cukup baik untuk tanaman karena memiliki nilai bahan organik yang cukup tinggi.
Sedangkan lahan dekat sungai tergolong rendah C-organik (0,54%) Fosfor (P)
(39,62 mg/100g) akibat pencucian hara dan dominasi pasir.
Tidak tersedia versi lain