SKRIPSI
Analisis Keberlanjutan Konservasi Maleo [ Macrocephalon maleo] di Desa Kadidia Kawsan Taman Nasional Lore Lindu .
RINGKASAN
Anggie Ayu Lestari - L 131 21 012, Analisis Keberlanjutan Konservasi Maleo
(Macrocephalon maleo) Di Desa Kadidia Kawasan Taman Nasional Lore
Lindu Dibimbing Oleh Abdul Rosyid dan Reinaldi
Burung maleo memiliki nama ilmiah Macrocephalon maleo, burung ini
tergolong satwa liar yang langka dan dilindungi berdasarkan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2024 Tentang Perubahan Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dan
Ekosistemnya, masalah yang dihadapi Burung Maleo di Desa Kadidia saat ini
Terancam punah karna adanya perburuan ilegal, pencurian telur maleo serta
predator alami.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keberlanjutan konservasi maleo
dari segi ekologi, ekonomi, sosial dan kelembagaannya di Desa Kadidia Kawasan
Taman Nasional Lore Lindu.
Penelitian ini di laksanakan selama 2 bulan mulai dari awal Oktober sampai
akhir November tempat pelaksanaan penelitian di Desa Kadidia Kawasan Taman
Nasional Lore Lindu Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah, Metode
pengumpulan data yang dilakukan selama penelitian ini yaitu menggunakan
metode kualitatif deskriptif. Metode kualitatif dilakukan dengan pengambilan data
berupa wawancara, ground check, observasi dan dokumentasi observasi metode
yang digunakan dalam menentukan status keberlanjutan konservasi maleo
(Macrocephalon maleo), di kawasan Taman Nasional Lore Lindu yaitu dengan
menggunakan analisis Rap_Mforest dengan menggunakan metode penilaian cepat
multi disiplin (multi disciplinary rapid appraisal) yaitu Multi dimensional Scaling
(MDS).
Hasil penelitian menunjukkan yaitu status keberlanjutan konservasi maleo
(Macrocephalon maleo), di kawasan Taman Nasional Lore Lindu adalah
terkategori cukup berkelanjutan dengan nilai indeks 55,00%. Pada masing-masing
dimensi memiliki status keberlanjutan cukup berkelanjutan (55,00%) pada
dimensi ekologi cukup berkelanjutan (53,44%) pada dimensi ekonomi kurang
berkelanjutan (46,57%) pada dimensi sosial berkelanjutan (60%) pada dimensi
kelembagaan berkelanjutan (60%).
Status keberlanjutan konservasi maleo dalam kategori cukup berkelanjutan
dengan nilai indeks rata-rata sebesar 55,00% pada skala berkelanjutan 50–75%.
Dimensi ekologi dikategorikan cukup berkelanjutan dengan nilai 53,44% dimensi
ekonomi dikategorikan kurang berkelanjutan dengan nilai 46,57% dimensi sosial
dikategorikan cukup berkelanjutan dengan nilai 60% dimensi kelembagaan
dikategorikan cukup berkelanjutan dengan nilai 60%.
Tidak tersedia versi lain