SKRIPSI
Keanekaragaman Jenis Burung di Kawasan Hutan Lindung Desa Nupa Bomba Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala.
RINGKASAN
DWYANI WIDYASTUTY – L 131 20 200. Keanekaragaman Jenis Burung Di
Kawasan Hutan Lindung Desa Nupabomba Kecamatan Tanantovea
Kabupaten Donggala. Di Bimbing Oleh Moh. Ihsan dan Sitti Ramlah.
Keanekaragaman jenis (species diversity) merupakan kajian paling
mendasar dalam sistem ekologi. Salah satu fauna yang dapat diukur
keanekaragaman jenisnya adalah burung. Burung adalah satwa liar yang bisa
ditemukan di berbagai tipe ekosistem dan persebarannya yang merata menjadikan
burung sebagai sumber kekayaan hayati yang berperan dalam ekosistem dan peka
terhadap lingkungan. Tingginya keanekaragaman spesies burung di suatu wilayah
didukung oleh tingginya keanekaragaman habitat, karena habitat bagi satwa liar
secara umum berfungsi sebagai tempat untuk mencari makan, minum, istirahat, dan
berkembang biak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keanekaragaman jenis-
jenisnya dan untuk mengetahui faktor lingkungan yang mempengaruhi
keanekaragaman jenisnya.
Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan dari bulan September 2024
sampai dengan Oktober 2024, yang bertempat di Kawasan Hutan Lindung Desa
Nupabomba Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala. Penelitian ini
menggunakan metode IPA (Indeks Point Abundance) yang ditempatkan secara
Purposive setelah itu dilanjutkan secara sistematik di dalam jalur pengamatan.
Metode ini adalah penggabungan antara metode piont count dan metode transek.
Parameter yang di catat adalah jenis, jumlah yang ditemukan, aktivitas, posisi
burung pada tajuk pohon, struktur dan jenis vegetasi yang digunakan burung.
Pengamatan dilakukan sebanyak dua kali sehari, yakni pada pagi hari dilakukan
antara pukul 05,30 WITA dan berakhir pada pukul 09,00 WITA. Sedangkan
pengamatan sore hari dilakukan antara pukul 15,30 WITA dan berakhir 18,00
WITA, dengan waktu pengamatan untuk setiap titik dilakukan yaitu 5-10 menit.
Dilakukan 3 kali pengulangan. Pada penelitian ini ditempatkan tiga jalur titik
pengamatan dengan jumlah titik yang digunakan sebanyak 10 titik yang
ditempatkan pada setiap habitat burung.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 12 jenis burung dengan jumlah 50
individu yang terdapat pada area hutan sekunder, 19 jenis burung dengan jumlah
92 individu pada area sempadan sungai, dan 25 jenis burung dengan jumlah 171
individu pada area kebun. Indeks keanekaragaman jenis (H’) dari area hutan
sekunder termaksud dalam kategori rendah (H’ ≤ 1), sedangkan dari area sempadan
sungai dan area kebun termaksud dalam kategori sedang (1 < H’ < 3). Regresi linier
berganda faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap jumlah jenis burung di area
sekunder yaitu tinggi pohon, jumlah pakan, kelembapan, suhu. Untuk area
sempadan sungai yaitu kelembapan dan tinggi pohon, dan untuk area kebun yaitu
suhu, jarak dari sungai, intensitas cahaya dan tinggi pohon.
Tidak tersedia versi lain