SKRIPSI
Peran STAKEHOLDERS Dalam Mitigasi Bencana di DEsa Boladangko Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi
RINGKASAN
Sri Wahyu Ningsih L13119004. Analisis Peran Stakeholders Dalam Mitigasi
Bencana di Desa Boladangko Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi
Dibimbing Arief Sudhartono dan Arman Maiwa .
Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat risiko bencana alam
yang tinggi akibat letak geografisnya yang berada di antara tiga lempeng tektonik
utama dunia. Berbagai jenis bencana seperti gempa bumi, tsunami, banjir, dan
tanah longsor sering terjadi, menyebabkan kerugian besar baik secara ekonomi
maupun sosialPentingnya peran para pemangku kepentingan dalam menghadapi
ancaman banjir dan longsor di Desa Boladangko. Desa ini memiliki risiko tinggi
terhadap bencana karena kondisi geografis yang berbukit dan curah hujan yang
tinggi, diperparah oleh deforestasi yang menyebabkan hilangnya penyangga alami
terhadap bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi stakeholder
yang terlibat, menganalisis tingkat pengaruh dan kepentingan mereka, serta
memberikan rekomendasi untuk mitigasi yang lebih efektif.
Penelitian ini dilaksanakan selama Tiga bulan yaitu mulai bulan Febuari
sampai bulan April 2024 di Desa Boladangko, Kecamatan Kulawi, Kabupaten
Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Pelaksanaan penelitian dengan mengumpulkan
data dengan cara tinjauan langsung di lapangan serta dilakukan dengan teknik
wawancara secara mendalam kepada informan yang terkait. Data primer yang
dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran yang mengenai para pihak terkait
(Stakeholder). Sedangkan kegiatan wawancara dimaksudkan untuk mendapatkan
penjelasan mengenai kepentingan (interest) dan pengaruh (power) setiap
stakeholder, serta peran stakeholder dalam mitigasi bencana di Desa Boladangko.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa stakeholder utama meliputi
pemerintah desa, masyarakat lokal, BPBD, BMKG, Mercy Corps, dan Dinas
Kehutanan. Pemerintah desa dan BPBD memainkan peran dalam kebijakan dan
koordinasi mitigasi, sedangkan Mercy Corps fokus pada pelatihan dan rehabilitasi
lingkungan. BMKG menyediakan data cuaca untuk peringatan dini, dan
masyarakat lokal berperan aktif dalam menjaga lingkungan serta mengikuti
program mitigasi berbasis komunitas. Namun, tantangan utama mitigasi di desa
ini meliputi rendahnya kesadaran masyarakat, keterbatasan sumber daya, dan
kurangnya koordinasi antar-stakeholder. Kolaborasi antara semua stakeholder
sangat penting untuk keberhasilan mitigasi bencana. Rekomendasi utama
mencakup peningkatan sinergi antar-lembaga, pemberdayaan masyarakat melalui
edukasi dan pelatihan, serta rehabilitasi hutan untuk mengurangi risiko bencana.
Pendekatan berbaRINGKASAN
Sri Wahyu Ningsih L13119004. Analisis Peran Stakeholders Dalam Mitigasi
Bencana di Desa Boladangko Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi
Dibimbing Arief Sudhartono dan Arman Maiwa .
Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat risiko bencana alam
yang tinggi akibat letak geografisnya yang berada di antara tiga lempeng tektonik
utama dunia. Berbagai jenis bencana seperti gempa bumi, tsunami, banjir, dan
tanah longsor sering terjadi, menyebabkan kerugian besar baik secara ekonomi
maupun sosialPentingnya peran para pemangku kepentingan dalam menghadapi
ancaman banjir dan longsor di Desa Boladangko. Desa ini memiliki risiko tinggi
terhadap bencana karena kondisi geografis yang berbukit dan curah hujan yang
tinggi, diperparah oleh deforestasi yang menyebabkan hilangnya penyangga alami
terhadap bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi stakeholder
yang terlibat, menganalisis tingkat pengaruh dan kepentingan mereka, serta
memberikan rekomendasi untuk mitigasi yang lebih efektif.
Penelitian ini dilaksanakan selama Tiga bulan yaitu mulai bulan Febuari
sampai bulan April 2024 di Desa Boladangko, Kecamatan Kulawi, Kabupaten
Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Pelaksanaan penelitian dengan mengumpulkan
data dengan cara tinjauan langsung di lapangan serta dilakukan dengan teknik
wawancara secara mendalam kepada informan yang terkait. Data primer yang
dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran yang mengenai para pihak terkait
(Stakeholder). Sedangkan kegiatan wawancara dimaksudkan untuk mendapatkan
penjelasan mengenai kepentingan (interest) dan pengaruh (power) setiap
stakeholder, serta peran stakeholder dalam mitigasi bencana di Desa Boladangko.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa stakeholder utama meliputi
pemerintah desa, masyarakat lokal, BPBD, BMKG, Mercy Corps, dan Dinas
Kehutanan. Pemerintah desa dan BPBD memainkan peran dalam kebijakan dan
koordinasi mitigasi, sedangkan Mercy Corps fokus pada pelatihan dan rehabilitasi
lingkungan. BMKG menyediakan data cuaca untuk peringatan dini, dan
masyarakat lokal berperan aktif dalam menjaga lingkungan serta mengikuti
program mitigasi berbasis komunitas. Namun, tantangan utama mitigasi di desa
ini meliputi rendahnya kesadaran masyarakat, keterbatasan sumber daya, dan
kurangnya koordinasi antar-stakeholder. Kolaborasi antara semua stakeholder
sangat penting untuk keberhasilan mitigasi bencana. Rekomendasi utama
mencakup peningkatan sinergi antar-lembaga, pemberdayaan masyarakat melalui
edukasi dan pelatihan, serta rehabilitasi hutan untuk mengurangi risiko bencana.
Pendekatan berbasis komunitas dinilai efektif untuk meningkatkan kesiapsiagaan
dan ketangguhan desa terhadap ancaman bencana di masa depan.sis komunitas dinilai efektif untuk meningkatkan kesiapsiagaan
dan ketangguhan desa terhadap ancaman bencana di masa depan.
Tidak tersedia versi lain