SKRIPSI
Populasi Kerbau Putih [Bubalus bubalis] di Desa Batualu, Kecamatan Sanggala Selatan, Kabupaten Tana Toraja.
RINGKASAN
TRI UTAMI MEGA WIRIANTI – L 131 20 090, Populasi Kerbau Putih
(Bubalus bubalis) di Desa Batualu, Kecamatan Sangalla Selatan, Kabupaten
Tana Toraja, Sulawesi Selatan, dibimbing oleh Sitti Ramlah dan Reinaldi.
Kerbau putih (Bubalus bubalis) merupakan satwa liar yang kini sudah banyak
dijadikan sebagai hewan ternak salah satunya oleh masyarakat Tana Toraja. Kerbau
putih sering digunakan dalam berbagai upacara adat, seperti Rambu Solo (upacara
kematian), Rambu Tuka (upacara pernikahan), dan Rambu Tedong (upacara adat
untuk meminta hujan) sehingga dapat di kembangkan lebih lanjut. Kerbau putih di
Desa Batualu memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut terutama jumlah
individu populasinya yang cukup banyak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji populasi kerbau putih (Bubalus
bubalis) di Desa Batualu, Kecamatan Sangalla Selatan, Kabupaten Tana Toraja.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2024. Metode yang
digunakan dalam penelitian populasi kerbau putih adalah metode Transek Jalur yaitu
menggunakan metode Pellet Group Counts(PGC) yakni pengamatan yang dilakukan
untuk mengetahui populasi satwa liar berdasarkan kondisi akumulasi kotorannya.
Ukuran transek jalur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pada plot 1, plot 2,
plot 3 dan plot 4 memiliki masing-masing luas plot 1 ha dengan panjang transek 100
m dengan lebar transek 100 m dan luas petak transek 10.000 m2
.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendugaan jumlah individu populasi
kerbau putih (Bubalus bubalis) di Desa Batualu pada daerah padang rumput yaitu
sejumlah 11 ekor sedangkan pada daerah hutan sekunder jumlah individu populasi
kerbau putih (Bubalus bubalis) yaitu sejumlah 4 ekor. Jadi, jumlah keseluruhan
individu populasi kerbau putih (Bubalus bubalis) pada daerah padang rumput dan
hutan sekunder sebanyak 15 ekor. Keberadaan individu kerbau putih di Desa Batualu
pada daerah padang rumput dan hutan sekunder lebih banyak di temukan pada daerah
padang rumput dikarenakan pada daerah padang rumput lebih banyak terdapat
rerumputan yang disukai oleh kerbau putih di bandingkan pada daerah hutan
sekunder. Kepadatan individu populasi kerbau putih cenderung menurun akibat
faktor alam, faktor manusia, dan faktor sosial budaya.
Tidak tersedia versi lain