SKRIPSI
Pemanfaatan Tumbuhan Obat Masyarakat Lokal Desa Banto Masunggu, Resort Tondong Tallasa, Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraungf.
RINGKASAN
Dandy Agastiya– L 131 20 047, Pemanfaatan Tumbuhan Obat Masyarakat Lokal
Desa Bonto Masunggu, Resort Tondong Tallasa, Balai Taman Nasional
Bantimurung Bulusaraung, Dibimbing Oleh Sri Ningsih Mallombasang dan
Rukmi
Hutan memberikan berbagai manfaat penting bagi kehidupan manusia dan
ekosistem secara keseluruhan. Salah satu manfaatnya adalah sebagai habitat bagi
beragam flora dan fauna, yang mempertahankan keragaman hayati dan memelihara
keseimbangan ekosistem. Selain itu, hutan juga menyediakan hasil hutan yang sangat
berharga bagi kebutuhan manusia. Hasil hutan mencakup segala sesuatu yang diperoleh
dari kawasan hutan dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
hidup atau kegiatan jual beli dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan mereka. Ini
mencakup berbagai macam produk, baik yang hasil hutan kayu maupun bukan kayu.
Tumbuhan obat merupakan salah satu dari hasil hutan bukan kayu. Tumbuhan obat
adalah tumbuhan yang memiliki khasiat obat dan digunakan sebagai pengobatan dalam
penyembuhan maupun pencegahan penyakit. Tujuan dari penelitian ini adalah
mengetahui jenis-jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat, mengetahui bagian-
bagaian tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat, mengetahui cara pengolahan
tumbuhan obat, mengetahui cara pemanfaatan tumbuhan obat.
Penelitian ini dilakukan di Desa Bonto Masunggu, Kecamatan Tellu Limpoe,
Kabupaten Bone, Resort Tondong Tallasa, Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung.
Waktu penelitian dilakukan selama satu bulan yaitu pada bulan September 2023.
Metode penelitian adalah Analisis Dekriptif. Tehnik pemilihan responden yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik snowball, di mana responden selanjutnya
dipilih berdasarkan rekomendasi dari responden sebelumnya, yang dimulai dari Kepala
Adat.
Dari hasil penelitian ini terdapat 47 jenis tumbuhan obat dari 31 family di Desa
Bonto Masunggu, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Bone. Bagian tumbuhan yang
digunakan sebagai obat adalah daun, buah, bunga, rimpang, dan batang dengan
presentase daun 31%, buah 31%, rimpang 18%, bunga 15% dan batang 3%. Cara
pengolahan tumbuhan obat yang diperoleh yaitu 64% merebus, 16% menumbuk, 12%
diblender, 4% dikeringkan dan 4% diperas. Cara pemanfaatan tumbuhan obat yang
diperoleh 54% meminum air rebusan, 17% mengonsumsi langsung, 10% dioleskan,
10% menempelkan, 3% dijadikan masker, 3% mencuci muka dan 3% dijadikan obat
kumur-kumur
Tidak tersedia versi lain