SKRIPSI
Pendapatan Tumbuhan Obat oleh Suku Kaili Ado di Desa Pakuli Kecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi.
RINGKASAN
VICKY VENDY – L 131 18 142,Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Suku Kaili Ado
Di Desa Pakuli Kecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi, Dibimbing oleh Rukmi dan
I.Nengah Korja.
Hutan memiliki fungsi dalam penghasilan hasil hutan, baik hasil hutan kayu
maupun hasil hutan bukan kayu. Hasil hutan bukan kayu memiliki banyak jenis
yang tersebar di seluruh hutan di Indonesia. Sebagian hasil hutan bukan kayu
dapat dijadikan sebagai tumbuhan obat. Tumbuhan obat mempunyai peran yang
sangat penting bagi masyarakat terutama masyarakat yang tinggal di daerah
pedesaan dengan fasilitas kesehatannya masih terbatas. Masyarakat suku Kaili
Ado di Desa Pakuli salah satu daerah yang masih sering menjadikan tumbuhan
obat sebagai Solusi masalah Kesehatan.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus hingga Oktober 2023 yang
berlokasi di Desa Pakuli, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi. Penelitian ini
menggunakan metode survei dengan cara wawancara kepada masyarakat dan
observasi atau pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui jenis-jenis
tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat suku Kaili Ado di Desa Pakuli
Kecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi. Dalam penelitian ini, Penentuan responden.
Masyarakat suku Kaili Ado di Desa Pakuli berjumlah 132 KK. Dari 132 KK
hanya terdapat 29 KK yang aktif menggunakan tumbuhan sebagai obat. Teknik
pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tumbuhan yang ditemukan
dan dimanfaatkan sebagai obat berjumlah 36 jenis dari 15 famili. Bagian
tumbuhan yang palng banyak digunakan adalah daun dengan persentase 48%.
Cara pengelolaan yang paling sering digunakan ialah dengan cara direbus dengan
persentase 67%. Untuk cara pemanfaatan dengan cara diminum merupakan hal
yang paling sering dilakukan dengan persentase 72%.
Tidak tersedia versi lain