SKRIPSI
Analisis Fitokimia Dan Aktivitas Antioksidan Daun Dan Kulit Pohon Pulai Batu [ Alstonia marcophylla Wall.Ex G. Don] yang Berasal DariPropinsi Nusa Tenggara Timur.
RINGKASAN
ERMITA NINGSI- L 131 20 188, Analisis Fitokimia dan Aktivitas Antioksidan
Daun dan Kulit Pohon Pulai Batu (Alstonia marcophylla Wall.Ex G.Don) Yang
Berasal Dari Provinsi Nusa Tenggara Timur Dibimbing oleh Abdul Hapid dan
Muthmainnah.
Pohon pulai batu banyak ditemukan di daerah sekitar Kecamatan Satar Mese,
masyarakat Manggarai menyebut pulai batu dengan sebutan haju loi, bagian yang
sering digunakan yaitu kulit batang yang telah dikeringkan lalu dihaluskan, setelah
itu direbus kemudian airnya diminum, pulai batu dapat mengatasi sakit perut, dan
penyakit dalam. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kandungan metabolit
sekunder dan aktivitas antioksidan daun dan kulit pohon pulai batu, yang berasal
dari Desa Golo Muntas Kecamatan Satar Mese Kabupaten Manggarai Provinsi
Nusa Tenggara Timur
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2024.
Bertempat di Laboratorium Penelitian Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Tadulako. Metode penelitian ini ialah metode
deskritif dengan melihat perubahan warna dan bentuk cairan pada senyawa
Alkaloid, Flavonoid, Tanin, Saponin, Steroid, Terpenoid dan Karotenoid. Analisis
fitokimia dilakukan pada ekstrak etanol 96% daun dan kulit pulai batu. Metode
DPPH digunakan untuk mengetahui aktivitas antioksidannya
Hasil analisis fitokimia yang didapatkan pada daun muda dan kulit pulai batu
menggunakan pelarut etanol 96% positif mengadung 2 senyawa yaitu Tanin dan
Terpenoid. Hasil uji aktivitas antioksidan daun dan kulit pulau batu menggunakan
metode DPPH memiliki IC50 sebesar 92,508 ppm untuk daun muda dan kulit
sebesar 92,774 ppm. Aktivitas antioksidan ekstrak daun muda dan kulit pulai batu
tergolong kuat.
Tidak tersedia versi lain