SKRIPSI
Kondisi Kimia Tanah pada Tegakan Sumber Benih Kemiri [ Aleurites moluccana [ L] Willd] di Desa Uwemanje dan Desa Bakubakulu Kabupaten Sigi .
RINGKASAN
Heriyatno Sura’ Mantong, Wardah, Dewi Wahyuni - L 131 19 070, Kondisi
Kimia Tanah Pada Tegakan Sumber Benih Kemiri (Aleurites Moluccana (L.)
Wild) Di Desa Uwemanje dan Desa Bakubakulu Kabupaten Sigi.
Tegakan kemiri dewasa yang berfenotipe baik akan menghasilkan buah dan
biji yang selanjutnya menjadi benih untuk tegakan baru. Kebutuhan benih untuk
program penanaman sangat besar dan masih belum bisa dicukupi dari sumber benih
yang ada sehingga masih perlu penyediaan benih untuk jangka pendek melalui
penunjukkan sumber benih dan pemanfaatan pohon-pohon penghasil benih. Baik
atau jeleknya sumber benih sangat erat kaitannya dengan kondisi kimia tanah yang
merupakan salah satu faktor yang sangat penting selain kondisi fisik, biologi dan
biomassa dari lingkungan tanaman tersebut. Sifat kimia tanah didefenisikan sebagai
keseluruhan reaksi kimia yang berlangsung antar penyusun tanah serta antar
penyusun tanah dan bahan yang ditambahkan dalam bentuk pupuk ataupun
pembenah tanah lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kimia
tanah pada tegakan sumber benih kemiri di Desa Uwemanje dan Desa Bakubakulu
Kabupaten Sigi.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai bulan Juni 2023.
Penelitian ini dimulai dari survey lapangan, kemudian dilanjutkan dengan
pengambilan sampel tanah secara purposive sampling, yaitu pada bagian lembah,
punggung, dan puncak pada dua level kedalaman yaitu 30 cm dan 60 cm pada kedua
tegakan sumber benih kemiri. Analisis sampel tanah dilakukan di Laboratorium
Unit Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu. Parameter yang
diamati adalah pH, C-Organik, N-Total, P-Tersedia, dan KTK.
Kondisi kimia tanah pada sumber benih kemiri di Desa Uwemanje , topsoil
(0-30 cm) memiliki pH (H2O) 6,24 asam, C-Organik 5,68 % tinggi, KTK 30,15
(cmol(+)kg-1) tinggi, P-Tersedia 20,21 ppm rendah, N-Total 0,30% sedang.
Sedangkan pada subsoil (30-60 cm) memiliki pH (H2O) 6,05 asam, C-Organik 4,55
% tinggi, KTK 25,06 (cmol(+)kg-1) tinggi, P-Tersedia 14,18 ppm rendah, N-Total
0,23% sedang. Sementara pada sumber benih kemiri di Desa Bakubakulu, topsoil
(0-30 cm) memiliki pH (H2O) 6,20 asam, C-Organik 4,29% tinggi, KTK 24,91
(cmol(+)kg-1) tinggi, P-Tersedia 16,64 ppm rendah, N-Total 0,14% rendah.
Sedangkan pada subsoil (30-60 cm) memiliki pH (H2O) 5,91 asam, C-Organik
1,67% rendah, KTK 19,36 (cmol(+)kg-1) sedang, P-Tersedia 5,46 ppm sangat
rendah, N-Total 0,08% rendah
Tidak tersedia versi lain