SKRIPSI
Keanekaragaman Jenis Jamur Makroskopis Pada Hutan Primer Dan Sekunder Dalam Kawasan Cagar Alam Morowali Kabupaten Morowali Utara.
RINGKASAN
Moh.Syarif, - L 131 19 252, Yusran, Rahmawati, Keanekaragaman Jenis
Jamur Makroskopis Pada Hutan Primer Dan Sekunder Dalam Kawasan
Cagar Alam Morowali Kabupate Morowali Utara
Kelompok jamur makroskopis secara nyata mempengaruhi jaring-jaring
makanan di hutan, kelangsungan hidup atau perkecambahan anakan-anakan pohon,
pertumbuhan pohon, dan keseluruhan kesehatan hutan. Jadi, keberadaan jamur
makroskopis adalah indikator penting komunitas hutan yang dinamis. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis jamur makroskopis, kondisi
lingkungan yang mempengaruhinya seperti,tempat tumbuh, suhu, kelembapan,
lokasi, serta ph tanah, yang terdapat pada Hutan Primer dan Sekunder dalam
Kawasan Cagar Alam Morowali Kabupaten Morowali Utara.
Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada bulan April sampai
dengan Juli 2023, pada Hutan Primer dan Sekunder dalam Kawasan Cagar Alam
Morowali Desa Tokonanaka Kabupaten Morowali Utara. Penelitian ini diawali
dengan survei lokasi, kemudian peletakan plot yang di letakan dimasing-masing
hutan primer dan sekunder, dibuat sebanyak 5 plot dengan ukuran 20 x 20 m2
dengan jarak antar plot 200 m, kemudian dilakukan inventarisasi untuk mengamati
jenis jamur yang tumbuh semua jenis jamur di dokumentasikan serta di identifikasi
dan di deskripsikan sesuai dengan ciri-ciri morfologinya, kondisi lingkungan iklim
dilokasi juga di ukur. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis-
jenis jamur makroskopis, faktor lingkungan dan indeks keanekaragaman jenis.
Hasil dari penelitian ini adalah jumlah speseis yang di temukan sebanyak 45
jenis, terdiri dari 11 jenis ordo Agaricales, 2 ordo Polypolares dan ordo lainnya
seperti Cantharellales, Auricaculiares, Ressulales, Hymenochaeteles,
Darcymycetales dan Pezizales. Sebanyak 31 jenis ditemukan pada hutan primer dan
43 jenis pada hutan sekunder. Kondisi lingkungan pada hutan primer dann
sekunder dalam Kawasan Cagar Alam Morowali antara lain, suhu udara di hutan
primer berkisar antara 25-29 0C, kelembaban berkisar antara 74%-82% dan serta
pH tanah berkisar antara 4,5-5,5. Sedangkan untuk hutan sekunder, suhu udara
berkisar antara 26-29 0C, kelembaban berkisar antara 72%-82% dan serta pH tanah
berkisar antara 4,5-5,5.
Tidak tersedia versi lain