SKRIPSI
Potensi Pemanfaatan Tumbuhan Obat Di Desa Siboang Kecamatan Sojol Kabupaten Donggala.
RINGKASAN
Irvan Bagus Anggara– L 131 19 040, Potensi dan Pemanfaatan Tumbuhan
Obat di Desa Siboang Kecamatan Sojol Kabupaten Donggala, dibimbing oleh
Arief Sudhartono dan Rukmi,
Masyarakat memanfaatkan tumbuhan obat yang ada sebagai bahan baku
obat berdasarkan pengetahuan yang diwariskan secara turun temurun. Penelitian
ini dilaksanakan selama dua bulan yaitu pada bulan Juni sampai Agustus 2023.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Potensi dan Pemanfaatan
Tumbuhan Obat oleh Masyarakat di Desa Siboang Kecamatan Sojol Kabupaten
Donggala Sulawesi Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ada dua,
yaitu menggunakan metode jalur (Transek), sedangkan untuk mendeskripsikan
pemanfaatan tumbuhan obat menggunakan metode Purposive sampling. Hasil
penelitian ditemukan 22 jenis tanaman obat dari 12 famili. INP tertinggi pada
tingkat pohon adalah Aga (Ficus sp. 2) dengan total INP sebesar 125,05%, pada
tingkat tiang adalah Gamal (Glricidia sepium) dengan INP sebesar 111,7%, pada
tingkat pancang adalah Jambu Biji (Glricidia sepium.) dengan INP sebesar
73,47%, dan pada tingkat semai adalah Pecut Kuda (Stachytarpheta jamaicensis)
dengan INP sebesar 19,05%. Keanekaragaman tumbuhan obat menurut tingkat
pertumbuhan umumnya tergolong sedang, jenis tumbuhan obat pada tingkat
pohon 1,07% (sedang), tiang 1,31% (sedang), Pancang 1,09% (sedang), semai
atau tumbuhan bawah sebesar 2,92% (sedang). Jumlah tumbuhan obat yang
dimanfaatkan masyarakat ditemukan sebanyak 40 jenis tumbuhan obat dari 24
famili dengan famili yang mendominasi adalah Euphorbiaceae. Bagian tumbuhan
yang paling banyak dimanfaatkan adalah daun dengan persentase 54%. Cara
pengolahan yang paling banyak dilakukan adalah dengan cara direbus dengan
persentase 59,09%. Pemanfaatan tumbuhan obat yang paling banyak dilakukan
adalah dengan cara diminum dengan persentase sebesar 72,91%.
Tidak tersedia versi lain