SKRIPSI
Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Suku Taboria di Desa Sedoa Kecamatan Lore Utara Kabupaten Poso.
Ulfa M Borahima, Arief Sudhartono, I. Nengah Korja - L 131 17 355,
Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Suku Topobaria Desa Sedoa Kecamatan
Lore Utara Kabupaten Poso Provinsi Sulawesi Tengah. Dibimbing oleh Arief
Sudhartono Dan I Nengha Korja
Keanekaragaman hayati merupakan suatu aset bangsa yang sangat penting
dan perlu untuk dijaga kelestarian dan pemanfaatannya. Keanekaragaman hayati
ini memiliki keterikatan dengan budaya masyarakat setempat. Salah satunya
melalui pemanfaatan tumbuhan obat yang digunakan dalam pengobatan
tradisional etnis lokal, terutama yang berada di sekitar Kawasan hutan.
Masyarakat Suku Topobaria merupakan masyarakat lokal yang masih memiliki
tradisi meracik tumbuhan menjadi obat sebagai salah satu alternatif dalam
mengobati suatu penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mendata jenis tumbuhan
yang dimanfaatan sebagai obat, bagian tumbuhan yang dimanfaatkan , dan cara
pemanfaatanya oleh masyarakat di Desa Sedoa
Penelitian ini telah dilaksanakan selama tiga bulan yaitu dari bulan
November 2022 sampai dengan bulan Februari 2023 di Desa sedoa, Kecamatan
Lore Utara, Kabupaten Poso, Provinsi Sulewesi Tengah. Metode yang digunakan
adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik observasi/survei dan
wawancara di lapangan. Wawancara dilakukan terhadap masyarakat Suku
Topobaria Desa Sedoa yang terpilih sebagai responden. Dalam hal ini semua
masyarakat Suku Topobaria yang masih manfaatakan tumbuhan obat yakni
dengan jumlah responden 44 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tercatat 32 jenis tumbuhan obat dari
22 famili yang dimanfaatkan untuk mengobati berbagai macam penyakit.
Pemanfaatan bagian tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat Suku Topobaria
terdiri atas bagian daun, batang, buah, akar, getah dan rimpang, dengan persentase
daun sebesar 52%, kemudian rimpang 16%, getah sebesar 10%, buah 13%,
kemudian akar 6% serta batang sebesar 3%. Adapun cara pemanfaatan tumbuhan
obat yakni dengan direbus, direndam, diparut, dioles, minum langsung, ditumbuk
dan dihaluskan, dengan persentase penggunaan masing-masing yakni direbus
53%, kemudian dioles sebesar 16%, diparut 9%, diminum langsung 9%,
dihaluskan sebesar 6% serta direndam sebesar 3% dan ditumbuk 3%.
Tidak tersedia versi lain