SKRIPSI
Perdagangan Burung di Kota Palu.
RINGKASAN
Iin Olivia Lago, - L 131 19 245, Sitti Ramlah, Moh. Ihsan, Perdagangan
Burung Di Kota Palu.
Burung merupakan satwa liar yang biasa digunakan sebagian hewan
peliharaan yang paling popular dibandingkan hewan lainnya di Kota Palu.
Burung sangat diminati masyarakat sebagai hewan peliharaan karena keindahan
warna bulu dan suaranya. Berbagai macam alasan yang melatar belakangi orang
memelihara dan memperdagangkan burung, maraknya lomba dan kontes burung
berkicau di Kota Palu, mengakibatkan permintaan terhadap burung berkicau
semakin meningkat membawa dampak sosial yang memiliki nilai keunikan
tersendiri bagi para pencinta burung kicau dan dampak ekonomi sebagai income
masyarakat di berbagai daerah di Kota Palu.
Penelitian ini dilakukan di Kota Palu selama tiga bulan yaitu dari bulan
April sampai Juni 2023, terdapat tiga toko burung terbesar yaitu di Wilayah
Kawatuna, Prof. Moh. Yamin, dan Dewi Sartika di beberapa tempat penjualan
burung, hasil dari penelitian toko burung di Kota Palu yaitu jumlah individu 153
dari 16 jenis burung dengan total harga rata-rata Rp. 11.900.000 sebagian besar
jenis burung ini merupakan tangkapan alam diluar daerah Kota Palu.
Jenis burung yang diperdagangkan di Kota Palu cukup beragam, dengan
total 16 jenis. Jenis burung yang paling banyak diperdagangkan adalah Tekukur
dan Perkutut, diikuti oleh Love Bird dan Kenari. Nilai manfaat burung yang
dimanfaatkan pada ketiga tempat penelitian yaitu 238.300.000 Rupiah per tahun.
Love Bird merupakan jenis burung yang memiliki nilai pemanfaatan tertinggi,
diikuti oleh Kenari. Indeks kesamaan jenis antara habitat Ngatabaru dan pedagang
burung di Kota Palu yaitu 5%, dengan kategori rendah. 16 jenis burung yang
diperdagangkan di Kota Palu, berstatus tidak dilindungi.
Tidak tersedia versi lain