SKRIPSI
Unsuperveisep Classification Pada Analisis Tutupan Lahan di Kawasan Hutan Lindung Desa Nupobomba Menggunakan Citra Landasat 8.
RINGKASAN
KUNTORO GOTAMA – L131 17 324, Unsupervised Classification Pada
Analisis Tutupan Lahan di Kawasan Hutan Lindung Desa Nupabomba
Menggunakan Citra Landsat 8, dibimbing oleh Dr. Ir. Hasriani Muis,
S.Hut.,M.Si. dan Hamka, S.hut.,MP.
Hutan lindung yaitu kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok
sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tatanan air,
mencegah banjir, menjaga kesuburan tanah. Apabila hutan lindung diganggu,
maka hutan tersebut akan kehilangan fungsinya sebagai pelindung, mencegah
erosi, mencegah ilustrasi, air laut dan akan menimbulkan bencana alam seperti
banjir, tanah longsor dan erosi dan kemungkinan akan berakibat fatal dalam
kawasan tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis tutupan
lahan menggunakan Citra Landsat 8 di Desa Nupabomba. Sejalan dengan fungsi
tersebut, kondisi yang terjadi di Hutan Lindung di Desa Nupabomba telah
mengalami perubahan pemanfaatan akibat adanya penggunaan lahan. Kegiatan
masyarakat dalam mengalih fungsikan kawasan Hutan Lindung menjadi lahan
perkebunan merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya kemerosotan fungsi
pokok kawasan hutan lindung, oleh karena itu fungsi hutan lindung di Desa
Nupabomba harus tetap dilestarikan agar tetap terjaga kesesuaian fungsi hutannya.
Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada bulan Oktober
sampai Desember 2022. Bertempat di Desa Nupabomba Kecamatan Tanantovea,
Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode unsupervised classification serta survey dan overlay dengan uji
ketelitian point sampling accuracy dengan menggunakan software ArcGis 10.4.
Hasil analisis menunjukan penggunaan lahan hutan lindung di Desa
Nupabomba dengan luas keseluruhan 1654,51 Ha, terdapat jenis tutupan lahan
yang terluas pada hutan dengan luas 1034,24 Ha (62,51%), semak belukar 475,06
Ha (28,71%), lahan terbuka 47,17 Ha (28,85%), pertanian lahan kering campur
82,35 Ha (4,98%), pemukiman 15,69 Ha (0,95%). Dari hasil uji akurasi confusion
matriks mendapatkan hasil 91,25% dan uji akurasi kappa 89,06%.
Tidak tersedia versi lain