SKRIPSI
Struktur Dan Komposisi Vegetasi Hutan Produksi Terbatas Desa Nupabomba Kabupaten Donggala.
RINGKASAN
ZAENUDDIN – L 131 264. Struktur dan Komposisi Vegetasi Hutan Produksi
Terbatas Hutan Produksi Terbatas Desa Nupabomba Kabupaten Donggala.
Dibimbing oleh Dr. Ir. Adam Malik, M.Sc. dan Hamka, S.Hut., MP
Struktur dan komposisi vegetasi tumbuhan dipengaruhi oleh komponen
ekosistem lainnya yang saling berinteraksi sehingga vegetasi yang tumbuh secara
alami merupakan hasil interaksi berbagai faktor lingkungan. Struktur vegetasi
adalah suatu organisasi individu-individu di dalam ruang yang membentuk suatu
tegakan, sedangkan komposisi hutan merupakan jenis-jenis penyusun yang
menempati vegetasi di suatu tempat. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui struktur dan komposisi vegetasi di Kawasan Hutan Produksi Terbatas
(HPT) Desa Nupa Bomba, Kabupaten Donggala.
Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan dari bulan Maret sampai
Juni 2023 berlokasi di kawasan Hutan Produksi Terbats Desa Nupabomba,
Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala. Metode yang digunakan pada
penelitian ini yaitu purposive sampling Plot contoh berbentuk tegak lurus dengan
ukuran (100x100) lalu dibagi menjadi 16 plot dengan luas masing-masing adalah
25m x25m. Ukuran sub-plot untuk pengukuran tumbuhan berkayu yaitu Lingkaran
- Radius 1 meter (0 – 1 m) untuk semai, Lingkaran - Radius 2 meter (0 – 2 m) untuk
pancang, Lingkaran - Radius 5 meter (0 – 5 m) untuk tiang dan petak ukur – Bujur
sangkar (25 x 25 m).
Komposisi jenis vegetasi Hutan Produksi Terbatas Desa Nupabomba terdiri
dari 15 jenis vegetasi, pada tingkat pohon ada yang di dalam plot sebanyak 165
individu dari 11 jenis vegetasi, sedangkan vegetasi tingkat tiang sebanyak 253
individu dari 8 jenis vegetasi, pada tingkat pancang sebanyak 246 individu dari 8
jenis vegetasi dan tingkat semai sebanyak 116 individu dari 10 jenis vegetasi.Jenis
vegetasi yang mendominasi di hutan produksi tersebut yaitu Usel pada tingkat
pohon dan semai, jenis renggong (Tarrietia utilis) mendominasi pada tingkat tiang
dan pancang, diketahui berdasarkan indeks nilai penting (INP) yang tertinggi pada
jenis vegetasi tersebut.
Tidak tersedia versi lain