SKRIPSI
Analisis Finansial HHBK[Madu] Kelompok tani Hutan di Desa Sapan Kua- Kua, Kecamatan Rantebua Toraja Utara
Desi Purnama Kala’ Lembang, Syukur Umar, Andi Sahri Alam –
L 131 19 237, Analisis Finansial HHBK (Madu) Kelompok Tani Hutan Di
Desa Sapan Kua-Kua, Kecamatan Rantebua, Kabupaten Toraja Utara.
Hutan adalah lahan yang ditumbuhi pohon-pohonan atau vegetasi kayu-
kayuan, baik sejenis maupun campuran, yang memiliki salah satu kekayaan negara
dan bangsa baik di tinjau dari aspek ekonomi, social budaya dan lingkungannya.
Adapun Hasil hutan bukan kayu (HHBK) Lebah madu yang di budidayakan
masyarakat toraja utara khususnya Desa Sapan Kua-Kua adalah salah satu
penghasilan sampingan masyarakat setempat dimana madu yang memiliki manfaat
dan nilai ekonomi yang tinggi, Oleh karena itu masyarakat yang tinggal
disekitar hutan lindung sangat besar peluangnya untuk memanfaatkan HHBK
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan bermata pencaharian sebagai petani.
Dan alasan kelompok tani hutan (KTH) membudidayakan lebah madu, karena
dengan membudidayakan lebah madu mampu membantu masyarakat yang tinggal
disekitar Kawasan hutan mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari dan lebih memanfaatkan Kawasan hutan dengan baik. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui Analisis Finansial HHBK (Madu) Kelompok Tani
Hutan Di Desa Sapan Kua-Kua, Kecamatan Rantebua, Kabupaten Toraja Utara.
Penelitian ini menggunakan metode deskriftif kualitatif, dengan pengambilan
data secara purposive sampling (sengajah), dengan pertimbangan bahwa responden
yang diambil dalam penelitian ini merupakan pembudidaya lebah madu yang terdiri
dari 12 orang. Analisis data yang digunakan untuk mengetahui kelayakan usaha
pembudidayaan lebah madu, maka dianalisis dengan analisis finansial (Pendapatan,
IRR, B/C, NPV dan PP).
Berdasarkan hasil penelitian pendapatan responden sebesar Rp 15,520,000
per Tahun dengan total biaya Rp 2,480,000 dan biaya investasi selama 6 tahun
dalam pembudidayaan lebah madu ini sebesar Rp 16,235,000. Menggunakan nilai
suku Bunga sebesar 5%, dan Nilai Net Present Value (NPV) yang di dapatkan
sebesar Rp 68,930,844 dan payback Periode selama 0,95 (11 bulan), Nilai Net
Benefit Cost Ratio (B/C Ratio) yaitu 5,24 dan untuk Nilai Internal Rate Return
(IRR) yang di dapatkan sebesar 21,2% sehingga dalam penelitian pembudidayaan
lebah madu ini di nyatakan layak untuk dijalankan oleh masyarakat setempat.
Tidak tersedia versi lain