SKRIPSI
Penyakit Karat Daun pada Semai Karet [ Haven brasilliensi Muell Arg] di Persemaian C.V. Rayani Mandiri Palu Sulawesi Tengah.
RINGKASAN
JEKSON MONINA – L 131 15 101, Penyakit Karat Daun Pada Semai Karet
(Hevea brasiliensi Muell Arg) di Persemaian Kawatuna CV. Rayani Mandiri
Palu Sulawesi Tengah
Penyakit pada tanaman karet merupakan salah satu faktor penggangu yang penting
daripada gangguan masalah lainnya, dan bahkan sering kali dapat menggagalkan satu usaha
pertanaman. Penyakit tanaman karet dapat dijumpai sejak tanaman di pembibitan sampai di
tanaman yang telah tua, dari bagian akar sampai pada daun. Tujuan dari penelitian ini adalah
gejela serangan, patogen penyebab penyakit karat daun, frekuensi dan intensitas serangan
patogen penyakit karat daun pada semai karet ( Hevea brasiliensi ) di persemaian CV.
Rayani mandiri Palu Sulawesi tengah.
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember sampai bulan Februari 2020.
Dilakanakan di persemaian CV. Rayani Mandiri Palu, Sulawesi Tengah. Identifikasi gejala
serangan pathogen dilakukan dengan cara melihat perubahan fisik tanaman akibat serangan
penyakit karat daun. Selanjutnya umtuk mengetahui jenis patogen penyebab karat daun karet
di identifikasi di laboratoriumit Unit Entomologi dan Fitapologi Jurusan Hama dan Penyakit
Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Tadulako Palu. Parameter yang diamati adalah
gejala serangan , patogen penyebab, frekuensi secara tabulasi dan deskriptif
Hasil penelitian menunjukan bahwa penyakit karet dapat disebabkan oleh patogen
Hemileia vastatrix B.et.Br terutama menyerang daun pada tanaman karet, jamur yang sama
juga dapat menyerang semua bagian hijaun dari tanaman karet, termasuk buah, dan juga
dapat menyebabkan mati ujung pada ranting-ranting yang hijau
Serangan Hemileia vastatrix B.et.Br yang berat pada daun-daun muda yang baru dibentuk
setelah tanaman meranggas dapat menyebabkan gugurnya banyak daun mudah, yang disebut
gugur daun. Rata-rata Frekuensi dan intensitas serangan patogen penyakit karat daun pada
semai karet (Hevea brasiliensi Muel arg) pada 6 petak pengamatan yaitu sebesar 54,48% dan
intesintas 23,85% yang masih tergolong dalam kriteria rusak ringan.
Tidak tersedia versi lain