SKRIPSI
Potensi Ekowisata Hutan Mangrove di Muara Lera Desa Tolongano Kecamatan Banawa Selatan Kab. Donggala.
RINGKASAN
Eka Kharisma – L131 15 223 “Potensi Ekowisata Mangrove Di Muara Lera
Desa Tolongano Kecamatan Banawa Selatan Kabupaten Donggala” Skripsi
Jurusan Kehutan, Fakultas Kehutanan, Universitas Tadulako (Dibimbing
oleh Dr. Ir. Sri Ningsih M, M.p).
Ekowisata merupakan kegiatan pariwisata yang diarahkan dapat memadukan
pembangunan ekonomi sekaligus dapat membangkitkan pendanaan untuk usaha-
usaha pelestarian sumberdaya sebagai atraksinya.
Melihat potensi yang dimiliki oleh Provinsi Sulawesi Tengah maka
sebaiknya perlu dilakukan pengembangan ekowista yang mendukung upaya
pelestarian lingkungan alam dan dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat
setempat secara komersial. Dengan demikian, hal tersebut dapat memberikan
peluang yang sangat besar dalam mempromosi pelestarian keanekaragaman hayati
ditingkat internasional, nasional, regional, maupun local.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 8 Desember 2019 sampai dengan
25 desmber 2019. Berlokasi di kawasan hutan mangrove Desa Tolongano
Kecamatan Banawa Selatan Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi tengah,
Penelitian ini menggunkan metode analisis deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif
adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau menggambar/melukiskan
fenomena atau hubungan antar fenomena yang diteliti dengan sistematis, faktual
dan akurat,
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitia berupa data primer dan data
sekunder, Obyek dan daya tarik yang telah diperoleh kemudian dianalisis sesuai
dengan kriteria penskoringan pada Pedoman Analisis Daerah Operasi Obyek dan
Daya Tarik Wisata Alam (ADO-ODTWA), Data primer dilakukan dengan turun
langsung kelapangan (observasi), dan wawancara terbuka dengan memberikan
kuesioner yang telah disiapkan. Kegiatan observasi meliputi panorama alam, flora
dan fauna, kebersihan, kenyamanan dan aksebilitas yang terkait dengan
kemudahan pengunjung untuk mencapai lokasi pariwisata, Data sekunder adalah
data yang diperoleh dari studi literatur dengan mengumpulkan data-data yang
telah tersedia pada instansi pemerintah, data sekunder diperoleh UPT KPH
Banawa Lalundu mengenai luas dan status kawasan hutan mangrove serta rencana
pengembangan kawasan mangrove, salain itu pula data sekunder juga diperoleh
dari kantor desa, berupa data gambaran umum lokasi penelitian, data sosial
ekonomi budaya, kondisi infrastruktur dan kelembagaan desa, serta data-data dari
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. hasil penelitian menunjukan bahwa
muara lera memperoleh nilai daya tarik sebesar 1260, nilai aksebilitas sebesar 575
dan nilai sarana prasarana penunjang yang di dapatkan sebesar 270, dimana nilai
tersebut di masukan kedalam rumus yang ada sehingga mendapatkan nilai indeks
yang cukup tinggi yaitu sebesar 91,11 %, dimana nilai tersebut dikatakan layak
untuk dikembangkan menjadi obyek wisata
Tidak tersedia versi lain