SKRIPSI
Karakteristik Habitat Tarsius [ Tarsius dentatus] di Kawasan Taman Nasional Lore Lindu Desa Sungku Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi.
RINGKASAN
Muhamad Junaidi – L 131 17 171, Karakteristik Habitat Tarsius (Tarsius
dentatus) di Kawasan Taman Nasional Lore Lindu Desa Sungku Kecamatan
Kulawi Kabupaten Sigi, Dibimbing Oleh Dr. Ir. Abdul Rosyid, M.Si.,IPM
Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 464/Kpts-II/1999 tanggal 28 Juni 1999
dengan luas 217.991,98 ha. Kawasan tersebut terletak di wilayah Kabupaten Sigi dan
Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah. Salah satu satwa endemik yang hidup di
TNLL, yaitu Tarsius (Tarsius dentatus).
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi karakteristik habitat
tarsius (Tarsius dentatus) di Kawasan Taman Nasional Lore Lindu yang masuk
wilayah Desa Sungku Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi. Kegunaan penelitian ini
Sebagai informasi mengenai keberadaan tarsius di Kawasan Taman Nasional Lore
Lindu yang masuk wilayah Desa Sungku dalam upaya konservasi dan rehabilitasi
agar dapat terlestarikan
Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan, dari bulan Februari sampai bulan
April tahun 2022. di kawasan Taman Nasional Lore Lindu. Pengamatan komponen
yang menjadi penyusun habitat tarsius yaitu komponen yang seperti suhu udara,
kelembaban, kelerengan, vegetasi INP dan pengukuran menentukan posisi tempat.
Data tersebut diambil dengan melakukan survei dan penempatan petak pengamatan
secara sengaja (purposive sampling) di lokasi habitat dijumpai Tarsius dentatus di
Kawasan Taman Nasional Lore Lindu sekitar Desa sungku.
Parameter yang di ukur dalam penelitian ini adalah komponen penyusun
habitat yang meliputi, suhu udara, kelerengan, tinggi tempat, kelembaban udara,
struktur dan vegetasi habitat tarsius. Ketinggian tempat ditemukannya habitat Tarsius
dentatus yaitu 843 mdpl. Kelerengan atau topografi datar hingga kemiringan 10%
sampai 15%. Suhu udara berkisar 21,8°C-31,2°C dan kelembaban udara berkisar
81%-87%. INP tertinggi untuk tingkat pohon yaitu Artocarpus sp dengan nilai INP
54,44%, tingkat tiang yaitu jenis Theobroma cacao tingkat pancang yaitu jenis
Carica papaya dengan INP 35,74% dan untuk tingkat semai yaitu jenis Cycas sp
dengan INP 57,29%.
Tidak tersedia versi lain