SKRIPSI
Karakter Fisik dan InfiltrasiTanah pada Beberapa Penggunaan Lahan di Sub Das Wimbi Kabupaten Poso.
RINGKASAN
BOBBY CHEVIN SINOLIDI – L 131 17 123, Karekteristik Fisik Dan
Infiltrasi Tanah Pada Beberapa Penggunaan Lahan Di Sub DAS Wimbi
Kabupaten Poso, dibimbing oleh Bapak Naharuddin.
Sifat fisika tanah merupakan unsur lingkungan yang sangat berpengaruh
terhadap tersedianya air, udara tanah dan secara tidak langsung mempengaruhi
ketersediaan unsur hara tanaman. Sifat ini juga akan mempengaruhi potensi tanah
untuk berproduksi secara maksimal (Naldo, 2011). Menurut Rosyidah dan
Wirosoedarmo (2013), Sifat fisik tanah yang perlu diperhatikan adalah terjadinya
masalah degradasi struktur tanah akibat fungsi pengolahan. Selain itu pada lahan
budidaya yang tidak tererosi, bahan organik hilang secara cepat.
Penelitian ini dilaksanakan selama dua (2) bulan, dari bulan Oktober sampai
dengan bulan Desember 2021 bertepat di Desa Kele’i, Kecamatan Pamona Timur
Kabupaten Poso. Dalam penelitian ini, pengambilan sampel menggunakan metode
survey lapangan (Purposive Sampling) dengan menggunakan ring sampel untuk
pengambilan sampel tanah kemudian analisis dilakukan di laboratorium, dan
double ring inflitrometer untuk menentukan besar laju infiltrasi, kemudian di
analisis menggunakan metode Horton. Pengambilan sampel tana tersebut
dilakukan pada empat penggunaan lahan yaitu savana, hutan lahan kering
sekunder, pertanian lahan kering, dan pertanian lahan kering campur, dengan
tujuan untuk mengetahui perbandingan sifat fisik tanah pada empat penggunaan
lahan, dan juga pengaruh penggunaan lahan terhadap laju infiltrasi.
Untuk sifat fisik tanah memilki nilai sebagai berikut, untuk tekstur tanah
pada beberapa beberapa penggunaan lahan memiliki kelas tekstur yang berbeda –
beda, untuk savana memiliki kelas tekstur liat, untuk pertanian lahan kering
campur memiliki kelas tekstur lempung liat berpasir, untuk pertanian lahan kering
memiliki kelas tekstur lempung berdebu, dan hutan lahan kering sekunder
memiliki kelas tekstur liat berdebu. Permeabilitas pada beberapa pengunaan lahan
berkisar antara 0,59 lambat sampai sedang cepat dengan nilai 14,59 cm/jam. Bulk
density berkisar antara 1,06 yang terendah sampai yang tertinggi 1,24. Porostitas
berkisar antara 40,90 % yang terendah sampai yang tertinggi 50,21 %.
Berdasarkan dari hasil pengukuran dan analisis infiltrasi, kita dapat
menyimpulkan bahwa laju infiltrasi terbesar terjadi pada hutan lahan kering
sekunder yaitu 8,95 cm/jam dengan kriteria sangat cepat, dengan kategori tanah
lempung. Laju infiltrasi terbesar kedua terjadi pada pertanian lahan kering campur
dengan nilai 8,10 cm/jam dengan kategori tanah lempung berpasir, disusul savana
dengan nilai 6,44 cm/jam, dan terakhir yaitu pertanian lahan kering dengan nilai
4,26 cm/jam
Tidak tersedia versi lain