SKRIPSI
Pemanfaatan Tumbuhan obat oleh Masyarakat Tradisional di Desa Kantewu Kecamatan Pipikoro Kabupaten Sigi Propinsi sulawesi Tengah.
RINGKASAN
GABBY FLORENSIA – L131 17 164, Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh
Masyarakat Tradisional di Desa Kantewu Kecamatan Pipikoro Kabupaten Sigi
Provinsi Sulawesi Tengah. Dibimbing Oleh Arief Sudhartono
Tumbuhan merupakan keanekaragaman hayati yang selalu ada di sekitar
kita, baik yang tumbuh liar ataupun yang sudah dibudidayakan. Sejak zaman
dahulu tumbuhan sudah digunakan sebagai obat tradisional yang penggunaannya
disebarkan secara turun temurun dari mulut ke mulut. Kondisi seperti ini,
menjadikan warisan tradisional lambat laun akan mengalami kepunahan di tempat
aslinya, oleh karena itu perlunya dilakukan penelitian untuk mencari informasi
dan dokumentasi tentang tanaman obat tradisional. Tujuan dari penelitian ini yaitu
untuk mendata serta mendokumentasikan jenis-jenis tumbuhan obat, dan cara
pemanfaatan tumbuhan sebagai obat pada masyarakat tradisional di Desa
Kantewu, Kecamatan Pipikoro, Kabupaten Sigi.
Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan yaitu bulan Oktober sampai
dengan bulan Desember 2021, yang dilaksanakan di desa Kantewu, kecamatan
Pipikoro, kabupaten Sigi Sulawesi Tengah. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Wawancara dilakukan terhadap
masyarakat desa Kantewu yang terpilih sebagai responden. Penentuan jumlah
responden menggunakan rumus Slovin tahun 2017 dan didapatkan hasil 45
responden termasuk responden kunci (kepala desa dan sando). Dari hasil
wawancara maka dilakukan pembuktian informan kunci , mengenai penggunaan
dan manfaat tumbuhan obat. Tumbuhan obat tersebut diidentifikasi menggunakan
buku identifikasi tumbuhan obat untuk mengetahui nama ilmiahnya sedangkan
tumbuhan yang belum diketahui nama ilmiahnya maka dilakukan pengambilan
spesimen untuk proses identifikasi di Laboratorium Biosistematika Tumbuhan
Jurusan Biologi F-MIPA Universitas Tadulako. Analisis data menggunakan
teknik analisis deskriptif kualitatif, hasil data dikelompokan berdasarkan jenisjenis tumbuhan obat, bagian yang digunakan, dan cara pengolahannya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, tercatat 25 jenis tumbuhan
dari 16 famili yang dimanfaatkan sebagai pengobatan tradisional. Dan tumbuhan
obat yang paling banyak digunakan masyarakat adalah famili Astraceae sebanyak
tiga jenis, sedangkan yang lainnya hanya memilliki satu atau dua jenis saja. Dan
dari 25 jenis tumbuhan yang didapatkan memiliki khasiat dan cara pengolahan
yang berbeda-beda.
Tidak tersedia versi lain