SKRIPSI
Analisis Kerapatan Vegetasi Mangrove Menggunakan Citra Landasat 8 dI Desa Tolangano Kabupaten Donggala.
RINGKASAN
Abdul Azis H. E – L 131 14 204, Analisis Tingkat Kerapatan Vegetasi Hutan
Mangrove menggunakan Citra Landsat 8 Di Desa Tolongano, Kabupaten
Donggala, dibimbing oleh Dr. Hasriani Muis, S.Hut, M.Si dan Misrah, S.Hut,
M.Sc
Hutan mangrove dapat diindentifikasikan dengan menggunakan teknologi
pengindraan jauh, dimana letak geografi hutan mangrove yang berada pada daerah
peralihan darat dan laut memberikan perekaman yang khas jika dibandingkan obyek
vegetasi darat. Desa Tolongano merupakan salah satu bagian administrasi provinsi
Sulawesi Tengah dimana daerahnya terdiri dari perairan dan daratan termasuk hutan
mangrove dan untuk melihat kondisi sebaran dan kerapatan hutan mangrove di Desa
Tolongano menggunaikan data terbaru. Salah satu sateit yang bisa dimanfaatkan untuk
mendeteksi hutan mangrove adalah Landsat 8. Penelitian ini berjudul Analisis Tingkat
Kerapatan Vegetasi Hutan Mangrove Menggunakan Citra Landsat 8 Di Desa
Tolongano, Kabupaten Donggala. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat
kerapatan vegetasi Mangrove menggunakan Citra Landsat 8 tahun 2019 di Desa
Tolongano Kecamatan Banawa Selatan, Kabupaten Donggala.
Penelitian ini telah dilaksanakan selama 3 bulan, mulai dari bulan September
sampai dengan bulan November 2019 di kawasan Hutan Mangrove Desa Tolongano
Kabupaten Donggala. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode
NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) adalah perhitungan citra yang
digunakan untuk mengetahui tingkat kehijauan. NDVI dapat menunjukan parameter
yang berhubungan dengan parameter antara lain biomasa dedaunan hijau, daerah
dedaunan hijau yang merupakan nilai yang dapat diperkirakan untuk pembagian
vegetasi.
Citra Landsat 8 tahun 2019 yang dianalisis menghasilkan kelas sebaran
mangrove yaitu sedang dan lebat. Berdasarkan hasil klasifikasi Citra Landsat 8 pada
tahun 2019 di Desa Tolongano, diperoleh luas total keseluruhan luas hutan mangrove
yaitu 53,17 ha dan setelah dikelaskan menjadi 2 kelas yaitu kelas lebat 33,08 ha
sedangkan kelas sedang 19.34 ha. Berdasarkan data tabel dari hasil klasifikasi citra
dipeta yang memiliki akurasi penggunaan lahan sangat baik yaitu kelas kerapatan
lebat dengan nilai 92% dan sedangkan kelas sedang tergolong baik dengan nilai
akurasi 75%, adapunn akurasi peta keseluruhan adalah 83% menunjukkan ketelitian
analisisnya sangat baik.
Tidak tersedia versi lain