SKRIPSI
Inventarisasi Jenis Dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat di Kawasan Taman Wisata Alam Nanggala III Kelurahan Batang BaratKota Palolo.
RINGKASAN
TRI HARIATY KAMARUDDIN – L131 18 272, Inventarisasi Jenis Dan
Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat Di Kawasan Taman Wisata
Alam Nanggala III Kelurahan Battang Barat Kota Palopo, dibimbing oleh
Rukmi.
Inventarisasi merupakan kegiatan mengumpulkan data atau mengoleksi
informasi atas potensi sehingga dapat digunakan untuk mengenali jenis-jenis
tumbuhan obat yang ada dalam suatu kawasan. Tumbuhan obat adalah semua
tumbuhan yang bagian-bagiannya diketahui dan dipercaya memiliki manfaat yang
baik untuk memelihara kesehatan dan telah digunakan sebagai bahan baku obat
tradisional. Pemanfaatan tumbuhan obat sebagai obat tradisional telah dilakukan
sejak zaman prasejarah oleh nenek moyang terdahulu. Pemanfaatan tumbuhan
obat paling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat yang berada di sekitar kawasan
hutan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginventarisasikan jenis tumbuhan
obat yang terdapat di Taman Wisata Alam Nanggala III, mendata jenis tumbuhan
obat yang dimanfaatkan masyarakat, bagian tumbuhan yang digunakan sebagai
obat serta cara pengolahan dan pemanfaatan tumbuhan obat yang dilakukan.
Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan dari bulan februari sampai Mei
2022 yang berlokasi di Taman Wisata Alam Nanggala III, kelurahan Battang
Barat, Kota Palopo. Penelitian ini menggunakan metode jelajah dan wawancara.
Metode jelajah dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung di
kawasan Taman Wisata Alam Nanggala III. Wawancara dilakukan untuk
memperoleh data jenis tumbuhan yang dimanfaatkan masyarakat seperti bagian
yang dijadikan sebagai obat, cara pengolahannya dan cara pemanfaatannya.
Hasil penelitian menunjukkan Jenis tumbuhan obat yang ditemukan di
kawasan Taman Wisata Alam Nanggala III berjumlah 25 jenis dari 17 famili yang
dimana hanya 19 jenis yang dimanfaatkan sebagai obat oleh masyarakat di
kawasan tersebut. Jenis tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan adalah jenis
reu bembe (Ageratum conyzoides L) sebesar 13,21%. Bagian tumbuhan yang
digunakan masyarakat sebagai obat yaitu bagian daun, biji, buah, getah, rambut
batang, akar dan batang. Bagian yang paling banyak digunakan sebagai obat
adalah bagian daunnya yakni sebesar 51,72%. Cara pengolahan tumbuhan obat
dilakukan oleh masyarakat dengan cara merebus, meremas, menumbuk dan tanpa
diramu. Cara pengolahan tumbuhan obat yang paling banyak dilakukan yaitu
dengan cara merebus yakni sebesar 44,83%. Cara pemanfaatan tumbuhan obat
dilakukan oleh masyarakat dengan cara meminum, menempel, menggosok dan
memakan langsung. Cara pemanfaatan tumbuhan obat yang paling banyak
dilakukan dengan cara meminum yakni sebesar 46,43%
Tidak tersedia versi lain