SKRIPSI
Tingkat Partisipasi masyarakat Dalam Pengeloaan Hutan Pinus [ Pinus merkusii] Desa Uwemanje Kecamatan Kinovaro Kabupaten Sigi.
RINGKASAN
AHMAD SAUKI. L 131 15 266 “Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam
Pengelolaan Hutan Pinus di Desa Uwemanje Kecamatan Kinovaro
Kabupaten Sigi”. Skripsi. Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan,
Universitas Tadulako (dibimbing oleh Dr. Ir. Imran Rachman, M. P).
Pengelolaan hutan merupakan unit kesatuan pemerintah kehutanan dengan
masyarakat untuk bekerja sama dalam mengelola hutan secara lestari merupakan
kegiatan kehutanan mencakup kegiatan merencanakan, menggunakan,
memanfaatkan serta melindungi tanaman yang dikelola, dalam hal ini yang
dimaksud dalam pengelolaan hutan yang berada di Desa Uwemanje, ialah
pengelolaan hutan pinus yang dimana termasuk pengelolaan hutan berbasis
masyarakat yang berada dalam program Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi
Tengah yaitu Gerakan Rehabilitasi Hutan. Pengembangan dan pengelolaan hutan
pinus membutuhkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaannya, sehingga
partisipasi masyarakat menjadi prasyarat utama yang mencakup semua aspek
pelaksanaan pembangunan daerah mulai dari perencanaan hingga pengawasan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat
terhadap pengelolaan hutan pinus di Desa Uwemanje Kecamatan Kinovaro
Kabupaten Sigi. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif,
Pengambilan sampel dilakakukan dengan Simple Random Sampling dengan
jumlah responden yang didapatkan dari hasil perhitungan rumus slovin, n = N/1 +
Ne2 berjumlah 32 responden dan menggunakan analisis skala Liker (1, 2, dan 3).
Terdapat tiga Tingkat partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan hutan pinus
yakni (a). Berbagi informasi bersama, (b). Kolaborasi atau pembuat keputusan
bersama, (c). Pemberdayaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi yang paling
berpartisipasi dalam pengelolaan hutan pinus berada ditingkat kegiatan
pemberdayaan, pengelolaan hutan yang baik harus dapat memberikan manfaat
yang optimal bagi masyarakat dengan memperhatikan aspek ekologi, sosial
ekonomi dan budaya masyarakat sekitar hutan. Tingginya partisipasi masyarakat
dalam pemberdayaan dikarenakan dapat menunjang perekonomian masyarakat
yang masih tergolong rendah dengan menjual hasil penyadapan getah pinus yang
diperoleh masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara responden dalam
pendapatan rata-rata masyarakat dominan berkisar dari Rp. 500.000,- sampai Rp.
1.000.000,- dengan jumlah 19 responden
Tidak tersedia versi lain