SKRIPSI
Etnobotani Kerajinan Suku Moma Desa Mantaue Kecamatan Kulawi Kabupaten sigi Sulaewisi Tengah.
RINGKASAN
MIKSON – L131 17 044, Etnobotani Kerajinan Suku Moma Desa Mataue
Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah. Dibimbing oleh Sri
Ningsih Mallombasang
Etnobotani menggambarkan dan menjelaskan keterkaitan antara manusia
dan tumbuhan beserta lingkunganya, bagaimana tumbuhan digunakan, dirawat
dan dinilai memberikan manfaat untuk manusia, contohnya sebagai makanan,
bahan kerajinan, obat, kosmetik, pewarna, pakaian, dalam upacara, dan dalam
kehidupan masyarakat.
Rumusan masalah, apa saja jenis tumbuhan yang digunakan untuk bahan
kerajinan ?, bagaimana cara pemanfaatan tumbuhan yang digunakan untuk bahan
kerajinan.?, apa saja bentuk kerajinan yang dihasilkan?, bagian tumbuhan apa saja
yang digunakan sebagai bahan kerajinan?, nilai pengunaan tradisional tumbuhan
sebagai bahan kerajinan? dan Bagaimana upaya koservasi tumbuhan untuk bahan
kerajinan?. Tujuan, mengetahui tumbuhan apa saja yang digunakan untuk bahan
pembuatan kerajian, mengetahui cara pemanfaatan tumbuhan yang digunakan
untuk bahan kerajinan, mengetahui bagian tumbuhan yang digunakan sebagai
bahan kerajinan, mengetahui bentuk-bentuk kerajinan dari tumbuhan yang
dihasilkan, mengetahui nilai penggunaan tradisional tumbuhan sebagai bahan
kerajinan dan mengetahui upaya konservasi tumbuhan sebagai bahan kerajinan.
Penelitian ini dilakukan selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juni sampai
dengan Agustus 2021. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
observasi, teknik kuesioner dan teknik wawancara. Jumlah responden sebanyak
13 (tiga belas) orang. Analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif dan
kuantitatif. Analisis kualitatif data yang diperoleh melalui pedoman wawancara
dan koesinoner dan analisis data secara kuantitatif dengan menghitung nilai ICS
(Index of Cultural Significanse).
Berdasarkan hasil penelitian pada Suku Moma Desa Mataue Kecamatan
Kulawi. Produk kerajinan yang dihasilkan sebanyak 15 jenis yaitu : Baju wanita
(halili), rok (topi), celana untuk pria (hengke), baju untuk pria (bancara), bakul
(kararo), tikar (ali), bakul (pangkoloa), bakul (rota), alat menampi (powera),
gagang parang (pulu tono), sarung parang (pulu doa, alat tumbuk (lealu), lesung
(noncu), gendang (gima), dan sapu (pohai). bagian tumbuhan yang digunakan dan
dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan yaitu, akar 6 pengguna (27 %), batang 8
pengguna (36 %), kulit 4 pengguna (18 %) dan daun 4 pengguna (18 %). Nilai
ICS tumbuhan sebagai bahan kerajian sangat tinggi yaitu tule (Arenga pinnata
(Wurmb) Merr.) dengan nilai ICS =112 dengan 5 penggunaan yaitu sebagai bahan
makanan, minuman, keperluan adat, kerajinan, dan bangunan
Tidak tersedia versi lain