TEXT BOOK
Marfologi dan Keanekaragaman Jenis Rotan Di Desa Tongoa Kawasan Taman nasional Lore Lindu Kabupaten Sigi Propinsi Sulawesi Tengah.
RINGKASAN
INUL MUAFFAT – L131 18 039, Upaya Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi
Komunitas Adat Terpencil (KAT) oleh PT. Berau Coal Melalui Budidaya
Lebah Kelulut (Trigona Sp.). di Komunitas Adat Terpencil Lati Km 2,
Kampung Sambakungan Kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau
Kalimantan Timur. Dibimbing oleh Golar.
Peningkatan kesejahteraan masyarakat merupakan masalah sosial yang telah
lama menjadi perhatian pemerintah. Hal ini tidak dapat terselesaikan apabila
pemerintah sendiri yang menjadi aktor tunggal. Salah satu upaya mendukung
pemerintah dalam penanganan masalah kesejahteraan sosial adalah melalui
perusahaan pada program Corporate Social Responsibility (CSR). Program tersebut
dapat dilaksanakan dengan melakukan pemberdayaan masyarakat marjinal, salah
satunya adalah komunitas adat terpencil.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses yang dilakukan
PT. berau Coal dalam menjalankan suatu program pemberdayaan dan untuk
mengetahui kelayakan finansial program pemberdayaan baru yang telah dilakukan
oleh PT. Berau Coal yaitu budidaya lebah kelulut (Trigona Sp.). Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan september sampai dengan bulan november 2021 di
Komunitas Adat Terpencil (KAT) Lati Km 2, Kampung Sambakungan Kecamatan
Gunung Tabur, Kabupaten Berau Kalimantan Timur.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif deskriptif
untuk mengetahui program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh PT.
Berau Coal dan metode kuantitatif untuk menganalisis kelayakan finansial
budidaya lebah kelulut (Trigona Sp.). Survey dan wawancara dilakukan terhadap
PIC PT. berau Coal, Tim pemberdayaan PT. Berau Coal dan Masyarakat KAT
untuk memperoleh data primer dan sekunder yang dibutuhkan.
Hasil penelitian pemberdayaan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat
yang dilakukan oleh PT. Berau Coal pada program CSR melalui budidaya lebah
kelukut (Trigona Sp.), dilaksanakan berdasar pada kaidah Sustainable Development
Goals (SDGs) serta pemetaan sosial untuk keberlanjutan program, partisipasi
masyarakat dan kesesuaian program. Sedangkan Usaha budidaya lebah (Trigona
Sp) dengan jumlah koloni 20 setiap anggota kelompok, nilai NPV Rp. 8.406.538,
IRR 20,9 %, Gross B/C 1,25, Net B/C 1,55, PP terjadi pada panen ke 10 atau 2
tahun 6 bulan dan sensitivitas berada pada kenaikan biaya 25%. dengan demikian
budidaya lebah kelulut (Trigona Sp) layak untuk dilanjutkan sebagai unit usaha
Tidak tersedia versi lain