SKRIPSI
Peran serta kelompok Tani dalam Pelestaria Ekowisata mangrove di kelurahan Kabonga Besar, Kecamatan banawa Kabupaten donggala.
Bella Safira – L 131 14 350, Peran Serta Kelompok Tani Dalam Potensi
Pengembangan Ekowisata Mangrove di Kelurahan Kabonga Besar
Kecamatan Banawa Kabupaten Doggala, dibimbing oleh. Dr. Golar, S.Hut.,
M.Si dan Budi Setiawan, S.Pd., M.P
Hutan mangrove merupakan ekosistem utama pendukung kehidupan
penting di wilayah pesisir dan kelautan. Ekosistem hutan mangrove sangat rapuh
dan mudah rusak. Kerusakan bisa saja disebabkan oleh tindakan mekanis
secara langsung, seperti memotong, membongkar dan lain sebagainya.
Peran serta adalah ikut sertanya seluruh anggota dalam memecahkan
permasalahan-permasalahan tersebut. Peran serta merupakan suatu bentuk
perilaku nyata. Sedangkan Kelompok tani adalah kumpulan-kumpulan petani
yang dibentuk atas dasar kesamaan kepentingan, kondisi lingkungan (sosial,
ekonomi, sumberdaya), keakraban yang dipimpin oleh seorang ketua
(Keputusan Menteri Pertanian RI, 1992).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Peran Serta
Kelompok Tani dalam Pelestarian Ekowisata Mangrove di Kelurahan
Kabonga Besar, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala.
Penelitian dilaksanakan di Ekowisata Mangrove Kelurahan Kabonga
Besar, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala. Selama ± 2 bulan, dari
bulan Mei 2019 hingga Juli 2019.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis menulis yang
berfungsi sebagai alat untuk mencatat segala informasi yang diperoleh pada saat
penelitian, kamera digital yang berfungsi sebagai alat dokumentasi penelitian, dan
leptop sebagai alat untuk mengolah data hasil penelitian. Sedangkan bahan yang
digunakan penelitian ini adalah kuisioner berupa daftar pertanyaan untuk
memperoleh keterangan dari sejumlah 25 responden.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Pengumpulan data
dilakukan untuk mendapatkan segala bentuk data dan informasi yang dapat
menunjang penyusunan laporan penelitian.
Analisis data dilakukan secara deskriptif dari hasil pengumpulan data.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah di uraikan dapat
disimpulkan bahwa.
a. Peran yang memiliki hak yang paling tinggi dan mempunyai
tanggung jawab yang lebih besar serta memiliki hasil yang lebih
tinggi adalah KTH, Pemuda,Karang Taruna KPH Banawa Lalundu,
Dinas Kehutanan, dan Dinas Pariwisata.
b. Proses pengembangan wisata alam di Kelurahan Kabonga Besar
melalui tahapan-tahapan dimulai dari gagasan pemuda, pembentukan
KTH, pengajuan proposal, sosialisasi, rehabilitasi, pembangunan
sarana prasarana dan menjadi wisata alam yang kita kenal
sekarang dengan nama Gonenggati Jaya.
Saran
Saran yang dapat menyusun berikan untuk perkembangan kawasan
ekowisata mangrove adalah sebagai berikut.
a. Pengeloah harus memberdayakan masyarakat yang ada disekitar
ekowisata mangrove sehingga terjalin kerjasama yang baik antara
masyarakat dan pengelolah dalam hal ini baik Balai Konservasi
Sumber Daya Alam Sulawesi Tegah.
b. Perlu dilakukan penyuluhan dari dinas-dinas terkait terhadap para
anggota kelompok tani bagiamana melestarikan mangrove,
membudidayakan mangrove dan menjaga ekosistem mangrove.
c. Menjaga kawasan Ekowisata Mangrove agar tetap indah dan lestar
d. Mengembangkan atraksi wisata demi menarik minat wisatawan untuk
berkunjun
e. Diharapkan anggota kelompok tani lebih membuat progam kerja lebih
banyak lagi
Tidak tersedia versi lain