SKRIPSI
Populasi dan PolaSebaran Burung [ Ducula bicolar ] di Suaka Margasatwa Pulau Pasoso Kabupaten Donggala.
RINGKASAN
WILJANA – L 131 17 337, Populasi dan Distribusi Burung Pergam Laut
(Ducula Bicolor) di Suaka Margasatwa Pulau Pasoso Kabupaten Donggala,
dibimbing oleh Abdul Rosyid.
Suaka Margasatwa Pulau Pasoso merupakan pulau kecil yang berada di
perairan lepas pantai barat Sulawesi Tengah terletak sekitar 130 km barat daya kota
opalu. Pulau ini terletak pada koordinat LU dan
BT secara administratif termasuk kedalam wilayah Desa Pomolulu,
Kecamatan Balaesang, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Salah satu jenis
burung yang terdapat di Suaka Margasatwa Pulau Pasoso adalah paruh bengkok
Famili Psittacidae (Bahtiar, et al 2014).
Penelitian ini telah dilaksanakan di Pulau Pasoso Kecamatan Balaesang
Tanjung Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah. Waktu pelaksanaan pada bulan Mei
2021 sampai dengan bulan Juli 2021. Metode pengumpulan data menggunakan
metode titik hitung (Point Count). Untuk mengetahui populasi burung pergam laut
menggunakan analisis Kelimpahan Kepadatan Populasi dan untuk mengetahui pola
sebaran pergam laut menggunakan analisis Indeks Sebaran Morisita.
Hasil penelitian mengenai kepadatan populasi burung pergam laut di Suaka
Margasatwa Pulau Pasoso maka kepadatan populasi pada habitat sekunder tua
diperoleh 1.4257 ind/km², kepadatan populasi pada habitat kebun diperoleh 10,1701
ind/km² dan kepadatan populasi pada habitat semak diperoleh 7.2849 ind/km². Dari
hasil pengamatan yang telah dilakukan tingginya nilai kepadatan populasi diperoleh
pada habitat kebun dengan jumlah nilai kepadatan 10,1701 ind/km², artinya
menandakan kepadatan populasi burung pergam laut di habitat kebun cukup tinggi.
Berdasarkan pengamatan burung pergam laut pada pagi hari lebih banyak dijumpai
dibandingkan sore hari. pola sebaran burung pergam laut di Suaka Margasatwa Pulau
Pasoso menunjukan pola sebaran mengelompok dengan nilai Indeks Morisita berada
pada kategori hasil nilai Ip>0 (lebih dari nol) yang menurut Krebs, (1989). Untuk tipe
habitat sekunder tua memiliki nilai Ip sebesar 0,0012, untuk tipe habitat kebun
memiliki nilai Ip sebesar 0,0327 dan untuk tipe habitat semak memiliki nilai Ip
sebesar 0,0037.
Tidak tersedia versi lain