SKRIPSI
Presepsi masyarakat Terhadap Keberadaan Hutan Kemasyarakatan di Nambo Lempek Kabupaten Banggai
RINGKASAN
PUTRI RATNA DILA – L 131 17 015, Persepsi Masyarakat Terhadap
Keberadaan Hutan Kemasyarakatan Di Nambo Lempek Kabupaten
Banggai, dibimbing oleh Sudirman Dg. Massiri dan Arman Maiwa.
Hutan Kemasyarakatan (HKm) tertua di Sulawesi Tengah terdapat di
kelurahan Nambo Lempek. HKm ini diharapkan bisa menjadi model dalam
pengelolaan dan pemanfaatan HKm lainnya. Oleh karena itu, persepsi masyarakat
adalah hal yang sangat perlu diperhatikan karena dengan tingkat pemahaman dan
bagaimana masyarakat mengambil sikap atas keberadaan hutan kemasyarakatan
ini sangat berpengaruh terhadap keberlanjutan atau keberhasilan dari fungsi dan
tujuannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi
masyarakat terhadap keberadaan Hutan Kemasyarakatan dan untuk mengetahui
hubungan karakteristik masyarakat dengan persepsi.
Penelitian ini dilaksanakan di sekitar kawasan Hutan Kemasyarakatan
(HKm) di Kelurahan Nambo Lempek Kecamatan Nambo Kabupaten Banggai
Provinsi Sulawesi Tengah selama 1 bulan dilaksanakan pada bulan Mei 2021
sampai dengan Juni 2021. Teknik pengambilan sampel yang peneliti
gunakan adalah sistem pengambilan sampel acak sederhana (simple
random sampling). Pengumpulan data penelitian ini melalui pengisian
kuisioner dengan skala likert melakukan wawancara yang sifatnya
terbuka.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi masyarakat
terhadap keberadaan Hutan Kemasyarakatan pada pemahaman tergolong
tinggi dan sikap sangat tinggi. Hal tersebut dapat terjadi karena
masyarakat telah mengelola dan merasakan manfaat dari HKm selama
±21 tahun. Terdapat dua karakteristik yang memiliki hubungan terhadap
pemahaman manfaat HKm baik secara ekonomi, ekologi dan sosial.
Pertama karakteristik tingkat pendidikan dengan masing-masing nilai sig
(2-tailed) 0.046, 0.029 dan 0.021. Kedua karakteristik pendapatan di luar
HKm dengan masing-masing nilai sig (2-tailed) 0.000, 0.001 dan 0.000.
kedua karakteristik tersebut dapat dikatakan searah karena correlation
coefficient bernilai positif. Sedangkan sikap masyarakat terhadap HKm
tidak dipengaruhi oleh karakteristik. Sumbangsi seluruh karakteristik
dalam mempengaruhi persepsi adalah terhadap pemahaman 13.9% dan
terhadap sikap 0.5%
Tidak tersedia versi lain