SKRIPSI
Keawetan Alami Kayu Nangka [ Artocarpus heterophyllus] terhdap Serangan Marine Boreses di Kabupaten Donggala.
RINGKASAN
MOH. KHAIRUL AKSAN – L 131 18 411, Keawetan Alami Kayu
Nangka (Artocarpus heterophyllus) terhadap Serangan Marine Borers di
Kabupaten Donggala, dibimbing oleh Ariyanti dan Mutmainnah
Indonesia adalah negara maritim, infrastruktur kelautan seperti kapal dan
bangunan kelautan sangat penting. Penggunaan kayu untuk tujuan ini berasal dari
hutan alam sehingga perlu mencari kayu alternatif dari hutan tanaman. Spesies
Artocarpus heterophyllus (kayu nangka) dari hutan rakyat dipilih karena memiliki
keawetan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui intensitas serangan
marine borers terhadap kayu nangka berdasarkan variasi arah aksial dan tingkat
kedalaman laut yang berbeda, mengetahui tingkat keawetan alami kayu nangka
dan jenis-jenis penggerek kayu di laut.
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Juli- 1 Oktober 2021 di perairan
pantai Hutan Manggrove, Kelurahan Kabongan Besar, Kecamatan Banawa,
Kabupaten Donggala. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
deskriptif, dengan menggunakan analisis rancangan acak lengkap faktorial,
dengan faktor A (variasi arah aksial) dan faktor B (variasi kedalaman laut) yang
berbeda. Contoh uji yang digunakan untuk faktor A berukuran 30 cm x 5 cm x 2.5
cm dengan total 27 contoh uji yang diletakan pada 3 kedalaman laut (5 cm, 10 cm,
dan 42 cm). Semua contoh uji pangkal, tengah dan ujung dirangkai dan direndam
pada kedalaman laut 5 cm, 10 cm dan 42 cm dari permukaan laut selama 3 bulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata intensitas serangan paling
ringan dan paling berat pada arah aksial secara berurutan yaitu pangkal (0.49%),
tengah (1.7%), dan ujung (6.5%), keawetan alami kayu nangka berdasarkan
tingkat intensitas serangan marine borers tergolong dalam kelas awet I, faktor A
arah aksial (pangkal, tengah, dan ujung) kayu nangka dan faktor B tingkat
kedalaman laut (5 cm, 10 cm, dan 42 cm) dan intraksi antar kedua faktor
berpengaruh nyata terhadap intensitas serangan marine borers. Pada arah aksial,
pangkal memiliki tingkat keawetan alami yang lebih tinggi dibanding dengan
tengah dan ujung, sedangkan pada kedalaman laut 5 cm, keawatan alaminya lebih
baik dibanding kedalaman laut 10 cm dan 42 cm, jenis-jenis organisme penggerek
di laut yang ditemukan di perairan manggrove, kabupaten Donggala yang berhasil
diidentifikasi adalah Littorina obtusata, Teredo sp. dan Trochus niloticus
Tidak tersedia versi lain