SKRIPSI
Strategi Pengolahan Hutan mangrove di Kelurahan Kabonga Besar Kecamatan Banawa kabupaten Donggala Sulawesi Tengah.
RINGKASAN
Indriani – L 131 13 126 Strategi Pengelolaan Hutan Mangrove Dikelurahan
Kabonga Besar Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah,
Dibimbing Oleh Naharuddin
Kawasan pesisir pantai terdiri dari berbagai ekosistem pendukung seperti
ekosistem hutan mangrove, terumbu karang, padang lamun dan lahan basah yang
memiliki keanekaragaman hayati dan berbagai sumberdaya alam yang sangat
melimpah seperti ikan dan bahan-bahan tambang yang bernilai tinggi. Terkait
dengan keberadaannya dilingkungan, hutan mangrove memberikan banyak
manfaat bagi mahluk hidup dan lingkungan pantai. Karakteristik hutan mangrove
memiliki nilai estetika, baik dari faktor alamnya maupun kehidupan yang ada
didalamnya. Salah satu fungsi pengelolaan dan pemanfaatan hutan mangrove
yaitu dapat dijadikan sebagai obyek wisata yang berbeda dengan obyek wisata
lainnya. Kegiatan wisata ini disamping memberikan pendapatan langsung bagi
pengelola melalui penjualan tiket masuk dan parkir, juga mampu menumbuhkan
perekonomian masyarakat disekitarnya dengan menyediakan lapangan kerja dan
kesempatan berusaha, seperti membuka warung makan, menyewakan perahu dan
menjadi pemandu wisata. Demikian halnya di Kelurahan Kabonga Besa, hutan
mangrove sudah mulai dikembangkan oleh masyarakat sebagai obyek wisata
hutan mangrove.
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari sampai dengan bulan Mei
2020. Dilaksanakan di Kelurahan Kabonga Besar, wilayah pesisir Kecamatan
Banawa, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Populasi dalam penelitian ini
adalah penduduk Kelurahan Kabonga Besar dengan jumlah penduduk 787 KK
yang bermukim di sekitar kawasan pesisir hutan mangrove. Responden diambil
secara acak atau (random sampling). Jumlah responden yang dipilih sebanyak 5%
dari jumlah penduduk desa, dengan demikian jumlah sampel sebanyak 39 KK.
Selain itu dilakukan wawancara terhadap informan kunci yang dilakukan secara
purposive sampling pada ketua dan sekretaris Kelompok Tani Hutan Gonengganti
Jaya sebanyak 2 orang, Aparat Desa/Kelurahan Kabonga Besar sebanyak 2 orang,
Kepala KPH Banawa-Lalundu 1 orang dan Pegawai KPH sebagai penanggung
jawab Kelompok Tani Hutan (KTH) Gonengganti Jaya sebanyak 1 orang
kemudian diidentifikasi menggunakan SWOT. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui strategi pengelolaan hutan mangrove dikelurahan Kabonga Besar
Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah.
Hasil penelitian ini dengan pendekatan SWOT menunjukan strategi
pengelolaan hutan mangrove berada pada strategi SO(Strength and
Opportunities). Strategi mengoptimalkan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.
Dengan pertimbangan bahwa pengelolaan hutan mangrove di Kelurahan Kabonga
Besar berpeluang untuk meningkatkan nilai kesejahteraan masyarakat namun
belum terampil dalam memaksimalkan memanfaatkan potensi hutan mangrove.
Tidak tersedia versi lain