SKRIPSI
Pertumbuhan Beberapa Jenis Semai Lagum Pada Tanah UlTISOL di Polybag.
RINGKASAN
DWI YOSHARIYANTHO – L 131 17 298. Pertumbuhan Beberapa Jenis
Semai Legum Pada Tanah Ultisol di Polybag. Dibimbing oleh Wardah.
Ultisol merupakan tanah mineral yang berkembang dari bahan induk tua dan
telah mengalami pelapukan lanjut. Proses pembentukannya berawal dari
pencucian intensif terhadap basa-basa sehingga tanah bereaksi masam dan
kejenuhan basa rendah sampai lapisan bawah. Kendala pemanfaatan tanah ultisol
mempunyai kandungan bahan organik yang rendah, reaksi tanah yang masam,
kejenuhan basa yang rendah, dengan kadar Al yang tinggi dan memiliki tekstur
tanah liat hingga liat berpasir. Oleh karena itu, untuk merehabilitasinya perlu
upaya mencari jenis pohon legum yang mampu tumbuh pada kondisi tanah
tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan beberapa
jenis semai legum pada tanah ultisol di polybag.
Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan dari bulan November 2020
sampai Januari 2021, yang bertempat di Persemaian Permanen BPDASHL Palu
Poso, Sulawesi Tengah. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak
Lengkap dengan empat perlakuan, yaitu: L1= Sengon (Paraserianthes falctaria
(L.) Nielsen), L2= Akasia (Acacia mangium Willd), L3= Johar (Senna siamea
Lamk), dan L4= Turi (Sesbania grandiflora L). Dari empat jenis tanaman uji
tersebut masing-masing diulang sebanyak sepuluh kali, sehingga total unit semai
yang digunakan adalah 40 (empat puluh) unit semai. Parameter pengamatan
adalah tinggi semai, diameter, jumlah daun, nilai kekokohan batang, dan jumlah
bintil akar. Analisis ragam uji F digunakan untuk mengetahui pertumbuhan
beberapa jenis semai legum pada tanah ultisol di polybag apabila perlakuan
berpengaruh nyata terhadap parameter pengamatan, maka dilanjutkan dengan uji
lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf nyata 5%.
Hasil uji F dari semua parameter pertumbuhan semai menunjukkan bahwa
berbagai jenis semai legum memiliki respon pertumbuhan yang berbeda pada
tanah ultisol di polybag. Jenis legum (L1) Sengon (Paraserianthes falctaria (L.)
Nielsen) memiliki tinggi semai, diameter, jumlah daun, nilai kekokohan batang
dan jumlah bintil akar yang lebih baik dibandingkan jenis semai legum (L4) Turi
(Sesbania grandiflora L), (L3) Johar (Senna siamea Lamk) dan (L2) Akasia
(Acacia mangium Willd).
Tidak tersedia versi lain