SKRIPSI
Studi kelayakan Wisata Alam Pinus di Desa Balomoa kecamatan Dolo Barat kabupaten Sigi sulaewesi Tengah.
RINGKASAN
ABRAR MUJAHIDIN SALMAN – L 131 15 085. Studi Kelayakan Wisata Alam Pinus di Desa Balamoa Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah.
Desa Balamoa adalah salah-satu Desa yang ada di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah yang saat ini merupakan salah satu desa yang berusaha melakukan pembangunan wisata alam di daerahnya guna untuk mengejar ketertinggalan dengan daerah lain. Salah satu wisata yang ada di daerah ini adalah wisata alam pinus, dimana wisata pinus ini memiliki berbagai keunikan yang memiliki potensi untuk menunjang perekonomian melalui kepariwisataan. Wisata alam pinus dapat memberikan berbagai bentuk pemanfaatan yang lestari serta menaikkan taraf perekonomian melalui kepariwisataan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan wisata alam pinus di Desa Balamoa, Kecamatan Dolo Barat, Sulawesi Tengah. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan, dari bulan Agustus sampai September 2019, yang berlokasi di Desa Balamoa, Kecamatan Dolo Barat, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Kuisioner sebagai instrument pengambilan data primer di lapangan serta Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan mendeskripsikan potensi wisata alam dan dianalisis menggunakan Analisis Daerah Operasi Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam (ADO-ODTWA). Responden yang diambil sebanyak 31 orang, responden tersebut terdiri dari aparat desa sebanyak 4 orang (Kepala Desa dan Aparat Desa yang mengetahui potensi wisata alam), Masyarakat sekitar sebanyak 13 orang, dan pengunjung sebanyak 14 orang. Adapun hasil penelitian didapatkan nilai tingkat kelayakan kritria daya tarik sebesar 72,22% termasuk kategori layak dikembangkan. Nilai tingkat kelayakan aksesibilitas sebesar 54,16% termasuk kategori belum layak untuk dikembangkan. Nilai tingkat kelayakan kriteria sarana dan prasarana sebesar 41,66% termasuk kategori belum layak untuk dikembangkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wisata alam pinus di Desa Balamoa belum layak untuk dikembangkan dengan nilai kelayakan sebesar 59,22% .
RINGKASAN
ABRAR MUJAHIDIN SALMAN – L 131 15 085. Studi Kelayakan Wisata Alam Pinus di Desa Balamoa Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah.
Desa Balamoa adalah salah-satu Desa yang ada di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah yang saat ini merupakan salah satu desa yang berusaha melakukan pembangunan wisata alam di daerahnya guna untuk mengejar ketertinggalan dengan daerah lain. Salah satu wisata yang ada di daerah ini adalah wisata alam pinus, dimana wisata pinus ini memiliki berbagai keunikan yang memiliki potensi untuk menunjang perekonomian melalui kepariwisataan. Wisata alam pinus dapat memberikan berbagai bentuk pemanfaatan yang lestari serta menaikkan taraf perekonomian melalui kepariwisataan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan wisata alam pinus di Desa Balamoa, Kecamatan Dolo Barat, Sulawesi Tengah. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan, dari bulan Agustus sampai September 2019, yang berlokasi di Desa Balamoa, Kecamatan Dolo Barat, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Kuisioner sebagai instrument pengambilan data primer di lapangan serta Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan mendeskripsikan potensi wisata alam dan dianalisis menggunakan Analisis Daerah Operasi Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam (ADO-ODTWA). Responden yang diambil sebanyak 31 orang, responden tersebut terdiri dari aparat desa sebanyak 4 orang (Kepala Desa dan Aparat Desa yang mengetahui potensi wisata alam), Masyarakat sekitar sebanyak 13 orang, dan pengunjung sebanyak 14 orang. Adapun hasil penelitian didapatkan nilai tingkat kelayakan kritria daya tarik sebesar 72,22% termasuk kategori layak dikembangkan. Nilai tingkat kelayakan aksesibilitas sebesar 54,16% termasuk kategori belum layak untuk dikembangkan. Nilai tingkat kelayakan kriteria sarana dan prasarana sebesar 41,66% termasuk kategori belum layak untuk dikembangkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wisata alam pinus di Desa Balamoa belum layak untuk dikembangkan dengan nilai kelayakan sebesar 59,22% .
Tidak tersedia versi lain