SKRIPSI
Hubungan Tebal Hujan dan Aliran Tembus [ Throughfall ]Pada beberapa jenis Pohon di kawasan Hutan Produksi Desa karunia Kecamatan Palolo Kabupaten sigi.
RINGKASAN
DANIEL SARIRA, L 131 15 342, Hubungan Tebal Hujan Dan Aliran Tembus (Throughfall) Pada Beberapa Jenis Pohon Di Kawasan Hutan Produksi Desa Karunia Kecamatan palolo Kabupaten sigi, dibimbing oleh Herman Harijanto Air sangat berpengaruh besar bagi kehidupan mahkluk hidup, merupakan kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari, terutama air hujan yang berperan penting bagi pertumbuhan vegetasi di hutan, sehingga diperlukan suatu kajian yang terkait dengan tebal hujan dan aliran tembus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui volume aliran tembus (Throughfall), serta mengetahui hubungan tebal hujan dengan aliran tembus (Throughfall) pada beberapa jenis pohon di kawasan hutan produksi yang luasnya kurang lebih 634 hektar. Tujuan penelitian Mengetahui volume aliran tembus (Throughfall) dan Menganalisis hubungan antara tebal hujan dan aliran tembus (Throughfall) dengan menggunakan metode survey, yaitu dengan memasang alat pengukur tebal hujan dan aliran tembus (Throughfall) pada kawasan hutan produksi yang menjadi lokasi penelitian, pengukuran volume air yang tertampung pada masing-masing alat berada didalam kawasan, yang terbagi atas pengukuran tebal hujan diletakan 3 alat pengukur di area terbuka dan aliran tembus diletakkan 9 alat pengukur di bawah tajuk pohon yakni campaka putih (Michelia champaca L), taiti (Dysoxylum rufum.), dan kume (Palaquium quercifolium.), masing-masing sebanyak 3 pohon dan diletakan secara acak. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata tebal hujan selama kurang lebih tiga bulan penelitian sebesar 4,86 mm, dan nilai rata-rata aliran tembus (Throughfall) pada jenis pohon campaka putih sebesar 1,91 mm, nilai rata-rata pohon taiti sebesar 2,04 mm, dan pohon kume sebesar 2,16 mm, sehingga memperoleh nilai rata-rata keseluruhan aliran tembus (Throughfall) sebesar 5,82 mm. Koefisien regresi (R2) dari ketiga jenis pohon yakni pohon campaka putih (Michelia champaca L.) sebesar 0,8617. dan untuk nilai (r) sebesar 0,9 koefisien regresi (R2) pohon taiti (Dysoxylum rufum.) sebesar 0,7516 nilai (r) sebesar 0,9 sedangkan koefisien regresi (R2) untuk pohon kume(Palaquium quercifolium.) sebesar 0.8608 dan nilai (r) adalah sebesar 0,9 Sehingga memperoleh Koefesien regresi (R2) secara keseluruhan hasil penjumlahan volume air hujan yang tertampung dari ketiga jenis pohon tersebut adalah sebesar 0.7704. Hal ini menunjukan bahwa 9422 % curah hujan menjadi aliran tembus, sisanya sebesar 94,22 % dipengaruhi oleh faktor lain. Hubungan antara tebal hujan dan aliran tembus (r) memiliki hubungan yang sangat kuat yaitu sebesar 1,0.
Tidak tersedia versi lain