SKRIPSI
Respon Masyarakat terhadap Pemanfaatan HHBK Kemiri [Aluerites Moluccana Wilid.]di Desa Mire Kecamatan ULUBONGKA Kabupaten Tojo Una- Una.
Firawati – L131 16 474, Reapon Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu ( HHBK) kemiri (Aleurites moluccana Willd.) di Desa Mire Kecamatan Ulubongka Kabupaten Tojo Una-Una Sulawesi Tengah.
Hutan adalah sebuah kawasan yang di tumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainya. Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Kita dapat menemukan hutan baik di daerah tropis maupun daerah beriklim dingin, di dataran rendah maupun di pegunungan, di pulau kecil maupun di benua besar, Hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan dan juga tanaman, terutama pepohonan atau tumbuhan berkayu lain, dan ini tidak dapat di pisahkan oleh HHBK, hal ini membuat tertarik dilakukanya penelitian tentang respon masyarakat terhadap pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) kemiri (Aleurites moluccana Willd). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana respon masyarakat terhadap pemanfaatan HHBK kemiri di Desa Mire Kecamatan Ulubongka Kabupaten Tojo Una-Una Sulawesi Tengah. Penelitian ini di laksanakan 3 bulan yaitu pada bulan November sampai dengan Januari 2020, dan responden di tentukan dengan cara sengaja (purposive sampling). Melalui tehnik pengumpulan data dengan cara menggunakan kuisioner dengan pertimbangan bahwa responden adalah aparat desa (2 orang), tokoh masyarakat (2 orang), tokoh adat (2 orang), kelompok tani hutan (15 orang), LPHD (3 Orang), masyarakat umum (31 orang). Sampel yang di maksud adalah 55 kk. Dengan analisis data menggunakan metode analisis deskriptif, agar hasil lebih detail, Dari karakterisik responden di peroleh melalui analisis data dengan deskriptif persekalaan 1(tidak setuju) 3 (kurang setuju) 5 (setuju) Hasil penelitian menunjukkan respon masyarakat Desa Mire terhadap pemanfaatan HHBK kemiri untuk mensejahtrakan masyarakat, mereka merespon berada pada tingkat kategori tergolong tinggi atau setuju, sementara analisis data dengan pensekalaan menunjukkan respon masyarakat terhadap pemanfaatan HHBK kemiri dengan peresentase (235) Tergolong tinggi, karna tingkat pemahaman masyarakat terhadap HHBK kemiri sangatlah baik dan ini juga hasil dari perhitungan skala
Tidak tersedia versi lain