Klipping
ANALISIS SPASIAL JASA EKOSISTEM PENYEDIA AIR DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) SIAVU KABUPATEN PARIGI MOUTONG PROVINSI SULAWESI TENGAH
RINGKASAN
MOH. RIFAI – L131 21 173. ANALISIS SPASIAL JASA EKOSISTEM
PENYEDIA AIR DI DAERAH ALIRAN SINGAI (DAS) KABUPATEN
PARIGI MOUTONG PROVINSI SULAWESI TENGAH dibimbing oleh
Hasriani Muis dan Rhamdani Fitrah Baharuddin
Air merupakan sumber daya krusial yang menghadapi ancaman akibat
perubahan tata guna lahan dan aktivitas manusia, terutama di daerah aliran sungai
(DAS) Siavu, kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Das seluas 18.499,12
hektar ini mengalami degradasi tutupan hutan dan peningkatan lahan terbuka, yang
berpotensi mengurangi kapasitas ekosistem dalam menyediakan air. Penelitian ini
bertujuan menganalisis indeks jasa ekosistem penyedia air menggunakan
pendekatan spasial berbasis sistem informasi geografis (sig).
Metode yang digunakan untuk klasifikasi tutupan lahan pada citra sentinel
2A adalah klasifikasi terbimbing (Supervised Clasification) kemudian melakukan
validasi lapangan. Analisi jasa ekosistem penyedia air di DAS Siavu menggunakan
tiga parameter yaitu tutupan lahan (60%), bentang lahan (28%), dan vegetasi alami
(12%). yang didasari pada pedoman penyusunan Daya Dukung Daya Tampung
Lingkungan Hidup (DDDTLH) dariKementrian Lingkungaan Hidup dan
Kehutanan (KLHK) tahun 2019
Hasil klasifikasi tutupan lahan menghasilkan akurasi keseluruhan 86% dan
koefisien kappa 0,83%. Analisis spasial menggunakan simple additive weighting
menunjukkan bahwa 86,87% wilayah das siavu memiliki indeks jasa ekosistem
sedang (2,61–3,40), didominasi oleh hutan sekunder, pertanian campur, dan semak
belukar. Sementara itu, 10,56% area masuk kategori sangat rendah (indeks 1,00
1,80), terutama di lahan terbuka dan perbukitan struktural batuan metamorfik yang
minim infiltrasi, Persentase area dengan kualitas sangat rendah yang cukup
signifikan (10,56%) menjadi tantangan dalam pengelolaan jasa ekosistem air di
wilayah Das Siavu.
Tidak tersedia versi lain