SKRIPSI
POTENSI WISATA ALAM AIR TERJUN BATU MARATO DI KAWASAN TAMAN WISATA ALAM BANCEA KABUPATEN POSO SULAWESI TENGAH
RINGKASAN
Desty Arlina Dewi – L 131 21 273, Potensi Wisata Alam Air Terjun Batu Marato
di Kawasan Taman Wisata Alam Bancea Kabupaten Poso Sulawesi Tengah,
Dibimbing Oleh Rukmi dan Reinaldi
Indonesia mempunyai potensi wisata alam yang beragam, keanekaragaman
potensi wisata alam di Indonesia sangatlah beragam dan tersebar di berbagai wilayah,
mulai dari wisata pantai yang memukau dengan pasir putih dan laut biru yang jernih,
wisata gua yang menawarkan keindahan geologi dan nilai sejarah, hingga pegunungan
yang menyuguhkan pemandangan alam yang menyejukkan serta udara yang segar.
Tidak hanya itu, salah satu jenis wisata alam yang tidak kalah penting dan memiliki
daya tarik tersendiri adalah wisata air terjun. Salah satu kawasan yang memiliki potensi
dikembangkan secara berkelanjutan adalah air terjun Batu Marato di Kawasan Taman
Wisata Alam Bancea, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan potensi wisata alam air terjun Batu Marato dan menganalisis
kelayakan air terjun Batu Marato yang ada di Kawasan Taman Wisata Alam Bancea,
Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Penelitian ini di laksanakan selama dua bulan, yaitu pada bulan Januari hingga
Maret 2025, bertempat di air terjun Batu Marato di Kawasan Taman Wisata Alam
Bancea. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode deskriptif kualitatif
melalui observasi dan wawancara langsung. Wawancara responden dilakukan
berdasarkan purposive sampling dengan kriteria yang sesuai dengan tujuan penelitian,
yakni meliputi aparat desa, pihak pengelola, masyarakat desa penyangga dan
pengunjung sebanyak 53 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Air Terjun Batu Marato di kawasan
Taman Wisata Alam Bancea, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah memiliki potensi
wisata alam yang tinggi dengan keunikan sumber daya alam seperti air terjun, flora
endemik seperti anggrek kayu manis putih serta fauna khas seperti burung
rangkong/alo, tarsius, dan kupu-kupu. Keindahan alam, kejernihan air, serta
lingkungan yang masih alami menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Meskipun
memiliki kriteria daya tarik tinggi, hasil perhitungan indeks kelayakan secara
keseluruhan hanya sebesar 64,35% yang artinya belum layak dikembangkan, karena
kriteria aksesibilitas serta sarana dan prasarana masih tergolong rendah.
Tidak tersedia versi lain