SKRIPSI
KUALITAS BRIKET ARANG DARI LIMBAH KAYU AKASIA BERDURI (Vachellia nilotica l.) DAN TEMPURUNG KELAPA (Cocos nucifera l.) SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
RINGKASAN
RANDI – L 131 21 191. Kualitas briket arang dari limbah kayu akasia berduri
(Vachellia nilotica l.) dan tempurung kelapa (Cocos nucivera l.) sebagai bahan
bakar alternatif Di Bimbing Oleh Erniwati dan Mutmainnah
Biomassa merupakan salah satu dari sumber energi alternatif yang memiliki
potensi besar di Indonesia. Jumlahnya cukup besar, namun belum dioptimalkan
untuk penggunaan maksimal. Sebagai negara agraris, Indonesia menghasilkan
limbah hutan dan limbah perkebunan dalam jumlah besar, yaitu biomassa. Limbah
hutan dan limbah perkebunanan yang berupa biomassa melimpah dan dapat
dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif. Limbah hutan dan limbah
perkebunan tersebut antara lain berupa kayu akasia dan tempurung kelapa. Saat ini
pemanfaatan kayu akasia masih sangat rendah sehingga masih menjadi produk
limbah yang mencemari lingkungan. Limbah ini dapat diolah menjadi bahan bakar
padat buatan yang disebut briket, sebagai bahan bakar alternatif. Briket adalah
sumber energi ramah lingkungan dan dapat terbiodegradasi yang terbuat dari
biomassa. Briket berfungsi sebagai pengganti minyak tanah dan minyak pemanas
gas cair. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas briket
arang dengan bahan baku limbah kayu akasia berduri dan tempurung kelapa.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Juni 2025,
Pembuatan arang bertempat di Arboretum Fakultas Kehutanan Universitas
Tadulako, Sedangkan pengujian kualitas briket arang di Laboratorium Nutrisi dan
Pakan Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Tadulako. Model rancangan
percobaan pada penelitian ini mengunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
dengan lima perlakuan campuran limbah kayu akasia berduri dan tempurung
kelapa, dimana setiap perlakuan menggunakan proporsi bahan yaitu setiap 50 gram
arang ditambahkan 10 gram tepung tapioka (jumlah perekat 20% dari jumlah arang)
dengan perlakuan sebagai berikut: A = 100% Tempurung Kelapa, B = 100%
Limbah Kayu Akasia, C = 75% Tempurung Kelapa + 25% Limbah Kayu Akasia,
D = 50% Tempurung Kelapa + 50% Limbah Kayu Akasia, E = 25% Tempurung
Kelapa + 75% Limbah Kayu Akasia. Dengan pengulanagan sebanyak tiga kali.
Pengujian sifat briket mencakup kadar air, kadar abu, kadar zat mudah
menguap, kadar karbon terikat, kerapatan, dan nilai kalor. Hasil penelitian dengan
nilai rata-rata pengujian kualitas briket arang tempurung kelapa dan limbah kayu
akasia berduri terbaik dari berbagai perlakuan yaitu kadar air pada perlakuan A =
7,33%, kadar abu pada perlakuan C = 2,30%, kadar zat menguap pada perlakuan E
= 27,57%, kadar karbon terikat pada perlakuan D = 35,57%, kerapatan pada
perlakuan B = 0,18 cm3 dan nilai kalor pada perlakuan A = 6384 kal/g.
Tidak tersedia versi lain