SKRIPSI
KONDISI FISIK TANAH PADA HABITAT KANTONG SEMAR (Nepenthes spp) DI DATARAN TINGGI NAPU KABUPATEN POSO
RINGKASAN
Agung Setiawan. L 131 18 068. Kondisi Fisik Tanah Pada Habitat Kantong
Semar (Nepenthes spp) Di dataran tinggi Napu, Kabupaten Poso. di bimbing
oleh Yusran dan Asgar Taiyeb
Sifat fisik tanah merupakan sifat tanah yang berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan produksi tanaman karena akan menentukan penetrasi akar di
dalam tanah kemampuan tanah menahan air, drainase, aerasi tanah dan
ketersediaan unsur hara tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi
fisika tanah pada habitat kantong semar (Nepenthes spp) di dataran tinggi Napu,
Kabupaten Poso.
Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu dari bulan Agustus sampai
November 2024, dilaksanakan di tiga lokasi yang merupakan habitat Nepenthes
spp yaitu jalur pendakian Rore Katimbu, Padang Pengembalaan dan Tegakan
Pinus. Analisis Sifat Fisika tanah dilakukan diLaboratorium Ilmu Tanah, Fakultas
Pertanian, Universitas Tadulako, Palu. Metode yang digunakan adalah metode
survey, yaitu dengan penentuan lokasi penelitian secara purpose sampling (secara
sengaja) berdasarkan keberadaan kantong semar (Nepenthes spp). Pengambilan
sampel tanah utuh dilakukan dengan cara membersihkan rerumputan di titik
pengambilan sampel, kemudian tanah tersebut diratakan. Ring sampel diletakan
tegak lurus dengan bagian tajam diposisi bawah dan dipukul ring tersebut hingga
tertanam dengan menggunakan ring yang lain sebagai ring penekan yang
diletakan diatas ring pertama. Tanah yang sekeliling digali dengan mengunakan
skop.Ring yang sudah terisi tanah kemudian diiris dengan cutter sampai rata
kemudian ditutup dengan mengunakan kantong plastik yang diikat dengan karet
dan diberi label Parameter yang diamati adalah bulk density, tekstur tanah,
porositas tanah,warna tanah, permeabilitas tanah,
Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi fisik tanah pada habitat kantong
semar (Nepenthes spp) didataran tinggi Napu, Kabupaten Poso. yaitu kepadatan
tanah (bulk density) yang berada dijalur paendakian rorekatimbu 1,53 Gr/cm,
sedangkan pada padang pengembalaan 1,61 Gr/cm dan yang berada ditegakan
tegakan pinus 1,53 Gr/cm. Kemampuan tanah untuk menembus air atau udara
(Permeabilitas) yaitu, jalur pendakian rorekatimbu 1,74 jam/menit, padang
pengembalaan 0,76 jam/menit dan tegakan pinus 9,17 jam/menit. nilai porositas
tanah pada jalur Pendakian Rorekatimbu 28,80, Padang pengembalaan 24,70 dan
tegakan pinus 24,35, warnah tanah pada jalur pendakian rorekatimbu 7,5 YR 4/6
(coklat gelap), padang pengembalaan 10 YR 3/6 ( kuning sangat gelap) dan yang
berada ditegakan pinus 10 YR 6/6 (kuning kecoklatan), tekstur tanah yang
berada dijalur pendakian rorekatimbu pasir berlembung, padang pengembalaan
lempung berliat dan tegakan yang berada ditegakan pinus, yaitu pasir berlembung.
Tidak tersedia versi lain