SKRIPSI
PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT OLEH MASYARAKAT DESA BOBO KECAMATAN PALOLO KABUPATEN SIGI SULAWESI TENGAH
RINGKASAN
Siti Nuralizah S. Hasan– L13121008 Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh
Masyarakat Desa Bobo Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah.
Dibimbing oleh Abdul Rosyid Dan Arief Sudhartono
Indonesia adalah negara yang sangat kaya dengan keanekaragaman hayati.
Di tanah Indonesia tumbuh sekitar 30.000 spesies tanaman dan 7.000 di antaranya
memiliki potensi tanaman obat. Desa Bobo sebagai salah satu desa yang masih
mempraktikkan pengobatan tradisional berbasis tanaman obat memiliki potensi
kearifan lokal yang sangat penting untuk dilestarikan dan dikembangkan. Oleh
karena itu, penting dilakukan penelitian untuk mendokumentasikan dan mengkaji
jenis-jenis tumbuhan obat yang digunakan oleh masyarakat Desa Bobo, bagian
tumbuhan yang dimanfaatkan, dan cara pengolahannya dalam kehidupan sehari-
hari.
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai jenis
tumbuhan obat yang masih digunakan oleh masyarakat Desa Bobo dalam
pengobatan tradisional, mengidentifikasi bagian tumbuhan obat apa saja yang
digunakan masyarakat Desa Bobo, dan mendeskripsikan pengelolaan tumbuhan
obat yang digunakan sebagai obat tradisional.
Metode penelitian yang digunakan yaitu observasi partisipatif, wawancara
dan dokumentasi, pemilihan narasumber menggunakan metode Purposive
Sampling. Penentuan jumlah responden menggunakan rumus Slovin, untuk
pengambilan data dengan teknik wawancara semi terstruktur. Narasumber di
tunjukan pada masyarakat yang memiliki pengetahuan mengenai tumbuhan obat,
antara lain sando (penyehat tradisional), pemangku adat, masyarakat pengguna
tumbuhan obat dan unsur masyarakat lain yang terkait dengan pemanfaatan
tumbuhan sebagai bahan obat-obatan di Desa Bobo
Hasil penelitian diperoleh bahwa keanekaragaman tumbuhan obat di Desa
Bobo adalah 25 jenis tumbuhan yang terdiri 16 famili. Tumbuhan tersebut
dimanfaatkan untuk berbagai jenis penyakit biasa maupun penyakit kronis.
Tumbuhan obat yang paling banyak dimanfaatkan adalah Kumis Kucing
(orthosiphon aristatus) dan Mayana (coleus scutellarioides). Bagian tumbuhan
yang dimanfaatkan beranekaragaman, yang meliputi daun, rimpang, akar, batang,
buah, dengan presentase pemanfaatan paling banyak pada bagian daun (56%) dan
paling sedikit yaitu buah dan bunga (8%). Cara pemanfaatannya pun beragam,
mulai dari direbus, ditumbuk, hingga langsung dikonsumsi.
Simpulan penelitian ini bahwa masyarakat setempat memanfaatkan
berbagai jenis tumbuhan sebagai obat tradisional. Bagian tumbuhan yang
digunakan bervariasi, seperti daun, akar, batang, dan buah, tergantung pada jenis
tanaman dan jenis penyakit yang diobati. Cara pemanfaatannya pun beragam,
mulai dari direbus, ditumbuk, hingga langsung dikonsumsi.
Tidak tersedia versi lain