SKRIPSI
Pengaruh Fungsi Mikoriza Arbuskular [ FMA] Dan Arang Tempurung Kelapa Terhadap Pertumbuhan semai Nyatoh [ Palaquium sp.] pada Tanah Ultisol.
RINGKASAN
Resti Maulid Diani – L 131 17 292. Pengaruh Fungi Mikoriza Arbuskular
(FMA) dan Arang Tempurung Kelapa Terhadap Pertumbuhan Semai Nyatoh
(Palaquium sp.) Pada Tanah Ultisol. Dibimbing oleh Yusran
Nyatoh (Palaquium sp.) merupakan salah satu kelompok jenis pohon kayu
yang tersebar diseluruh Indonesia. Mengingat potensi dan kegunaan yang
dimilikinya, nyatoh sangat berpotensi untuk dikembangkan dan diperluas
penanamannya serta dilestarikan keberadaannya. Pemberian mikoriza merupakan
salah satu upaya untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kekeringan dan
penyerapan unsur hara. Selain menggunakan mikoriza, penambahan arang tempurung
kelapa mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman melalui perbaikan pada sifat
fisik dan kimia tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fungi
mikoriza arbuskular (FMA) dan arang temprung kelapa terhadap pertumbuhan semai
Nyatoh (Palaquium sp.) pada tanah ultisol.
Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu dari bulan Agustus 2022
sampai November 2022, yang berlokasi di Persemaian Permanen BPDAS HL Palu-
Poso, Universitas Tadulako. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan acak
lengkap pola faktorial yang terdiri atas dua faktor yaitu faktor pertama fungi mikoriza
arbuskular dan faktor kedua yaitu arang tempurung kelapa yang terdiri atas 6
kombinasi perlakuan yaitu: F0K0 = Tanpa perlakuan (Kontrol), F0K1 = Arang
Tempurung Kelapa 10%, F1K0 = FMA 10 g, F1K1 = FMA 10 g + Arang
Tempurung Kelapa 10%, F2K0 = FMA 20 g, F2K1 = FMA 20 g + Arang Tempurung
Kelapa 10%. Dari 6 kombinasi perlakuan tersebut masing-masing diulang sebanyak
enam kali, sehingga total unit semai yang dibutuhkan adalah 6 X 6 = 36 unit semai.
Parameter pengamatan terdiri dari pertambahan tinggi semai, diameter, jumlah daun,
dan nilai kekokohan semai. Analisis sidik ragam digunakan untuk mengetahui apabila
pengaruh perlakuan berpengaruh nyata atau sangat nyata terhadap parameter
pengamatan, maka dilanjutkan dengan menggunakan tabel Anova pada taraf nyata 5
%, Apabila F hitung lebih besar dari F tabel 5% maka dilakukan uji lanjut Beda
Nyata Jujur (BNJ) pada taraf nyata 5%.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi antara FMA dan arang
tempurung kelapa tidak berpengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi, diameter,
dan kekokohan semai tetapi berpengaruh nyata terhadap pertambahan jumlah daun.
Perlakuan FMA berpengaruh nyata terhadap parameter pertambahan jumlah daun.
Pemberian arang tempurung kelapa memberikan pengaruh yang nyata pada parameter
pengamatan pertambahan tinggi, pertambahan jumlah daun, serta nilai kekokohan
semai, namun tidak berpengaruh nyata pada parameter pengamatan pertamabahan
diameter. Pertumbuhan semai terbaik diperoleh pada perlakuan F1K1 (FMA 10 g +
Arang Tempurung Kelapa 10%) dengan nilai rata-rata pertambahan tinggi yaitu 9,81
cm, jumlah daun yaitu 10,17 helai.
Tidak tersedia versi lain