SKRIPSI
Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Berbahan Dasar Limbah Sayur Terhadap Pertumbuhan Semai Mahoni [ Sweietenia macrophylla King]
RINGKASAN
BESTI – L 131 16 265. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Limbah
Sayur Terhadap Pertumbuhan Semai Mahoni (Swietenia macrophylla King).
Di bimbing oleh Retno Wulandari dan Asgar Taiyeb
Tanaman mahoni cukup dikenal di indonesia karena pohon ini bisa
tumbuh dengan baik didaerah tropis. Pohon mahoni merupakan salah satu pohon
dengan nilai ekonomi yang cukup tinggi sehingga dibudidayakan untuk keperluan
sumber bahan baku industri. Untuk meningkatkan kualitas pertumbuhan mahoni
dapat diberi pupuk organik cair dari limbah sayur sawi. Pupuk organik cair adalah
pupuk yang tersedia dalam bentuk cair, POC dapat diartikan sebagai pupuk yang
dibuat secara alami melalui proses fermentasi sehingga menghasilkan larutan hasil
pembusukan dari sisa tanaman maupun kotoran hewan atau manusia. Limbah
sayur sawi mengandung komposisi nutrient berupa kalori 22 g, protein 1,7 g, serat
0,7 g, Ca 100 mg, Fe 2,6 mg yang dibutuhkan tanaman. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair limbah sayur terhadap
pertumbuhan semai mahoni (Swietenia macrophylla King)
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-April 2021, bertempat di
persemaian BPDAS Palu Poso, Universitas Tadulako. Penelitian ini menggunakan
metode Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri atas 4 taraf yaitu, P0 =
kontrol, P1 = 10 ml POC + 990 ml air, P2 = 15 ml POC + 985 ml air, P3 = 20 ml
POC + 980 ml air. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah pertambahan
tinggi, pertambahan diameter dan pertambahan jumlah daun. Analisis yang di
gunakan adalah analisis sidik ragam, jika menunjukkan bahwa perlakuan
berpengaruh nyata atau sangat nyata, maka dilanjutkan dengan uji BNJ pada taraf
5%.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair
limbah sayur memberikan pengaruh nyata pada pertambahan tinggi dan
pertambahan jumlah daun, sedangkan diameter batang tidak berpengaruh nyata.
Pertambahan tinggi di peroleh pada P3 (4,59 cm) menyusul P2 (3,88 cm) P1 (3,75
cm) dan yang terendah P0 (3,40 cm)
Pertambahan jumlah daun, tertinggi P3 (6,7 helai) dan P2 (5,7 helai), P1 (5,5
helai) dan terendah P0 (4,4 helai)
Tidak tersedia versi lain