SKRIPSI
Pengaruh Berbagai Dosis Kompos Kulit Nenas terhadap Pertumbuhan Semai Nyatoh [ Palaquinum abtusifolium Burck] di Poliybag.
RINGKASAN
SITI ZAHRA - L 131 15 217 “Pengaruh Berbagai Dosis Kompos Kulit Nenas
Terhadap Pertumbuhan Semai Nyatoh (Palaquium obtusifolim Burck) di
Polybag” Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan, Universitas Tadulako (Di
bimbing Oleh Dr. Hut.Ir. Retno Wulandari, MP)
Pengomposan dengan bahan baku limbah nenas merupakan teknologi ramah
lingkungan, sederhana dan menghasilkan produk akhir yang sangat berguna
bagi kesuburan tanah. Keuntungan pengomposan adalah mengurangi pencemaran
lingkungan, membantu melestarikan sumber daya alam, menghasilkan
sumberdaya baru yaitu kompos yang bermanfaat untuk menjaga kesuburan tanah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Berbagai Dosis Kompos Kulit
Nenas Terhadap Pertumbuhan Semai Nyatoh (Palaquium obtusifolim Burck) di
Polybag.
Penelitian dilaksanakan selama tiga bulan, yakni pada tanggal 25 Juli sampai
25 Oktober 2019, bertempat di Persemaian Permanen BPDAS Palu-Poso
Universitas Tadulako, Palu. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap
(RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 10 kali ulangan yaitu M0 = tanah
(kontrol), M1 = tanah 870g: kompos kulit nenas 130g, M2 = tanah 850g: kompos
kulit nenas 150g, M3 = tanah 850g: kompos kulit nenas 170g. Parameter yang
diamati adalah pertambahan tinggi, pertambahan jumlah daun, pertambahan
diameter. Metode penelitian yang digunakan perlakuan yang berpengaruh nyata
dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) taraf 5%.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh kompos kulit nenas
berpengaruh sangat nyata terhadap pertambahan rata-rata semua peremeter.
Pertambahan tinggi rata-rata, tertinggi pada M2 (16,89 cm); menyusul M3 (13,41
cm); M1 (12,74 cm) dan yang terendah M0 (10,12 cm). Pertambahan jumlah daun
rata-rata, terbanyak M2 (6,0 helai); menyusul M3 (4,2 helai); M1 (3,2 helai) dan
terendah M0 (3,0 helai). Pertambahan diameter rata-rata, terbesar M2 (2,14
mm), menyusul M3 (1,72, mm); M1 (1,29 mm) dan terkecil M0 (1,15 mm).
Pada Indeks rata-rata mutu semai, tertinggi M2 (4,14 mm); menyusul M3 (3,39
mm); M1 (3,21 mm) dan terendah M0 (2,07 mm), pada penelitian ini
menunjukkan bahwa penambahan kompos kulit nanas memberikan pertumbuhan
semai menurun, karena pada perlakuan M3 telah terjadi gangguan keseimbangan
nutrisi.
Tidak tersedia versi lain