SKRIPSI
Kondisi fisik Tanah Di Bawa Tegakan Eboni [ Diospyros celebica Bakh.] pada Kawasan cagar Alam Gunung sojol Desa siboang Kecamatan sojol.
RINGKASAN
Mira Selvianti Songgo. L 131 18 435. Kondisi Fisik Tanah di Bawah Tegakan
Alam Eboni (Diospyros celebica Bakh) Pada Kawasan Cagar Alam Gunung
Sojol Desa Siboang Kecamatan Sojol Kabupaten Donggala, dibimbing oleh
Yusran dan Asgar Taiyeb.
Eboni (Diospyros celebica Bakh) merupakan salah satu di antara jenis-
jenis tumbuhan endemik yang dijumpai hidup berkelompok di pulau Sulawesi.
Eboni mempunyai nama lokal kayu hitam atau kayu arang. Tumbuh secara alam
dan menyebar pada punggung-punggung bukit yang menunjang, dengan
penyebaran di Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan. Sifat fisik
tanah sangat berkaitan dengan kemampuan tanah untuk berbagai penggunaan,
kekuatan dan daya dukung, kemampuan tanah menyimpan air, drainase, penetrasi
akar tanaman, tata udara, dan pengikatan unsur hara semuanya sangat erat
kaitanya dengan sifat fisik tanah. Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini
adalah bagaimana kondisi fisik tanah yang meliputi tekstur tanah, permeabilitas
tanah, porositas tanah, bulk density dan kadar air. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui kondisi fisik tanah pada bagian puncak, punggung dan lembah di
bawah tegakan eboni.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2022
bertempat di hutan alam Eboni Pada Kawasan Cagar Alam Gunung Sojol Desa
Siboang Kecamatan Sojol Kabupaten Donggala. Penelitian ini terdiri atas
beberapa tahap yaitu dimulai dari survey lapangan untuk menentukkan lokasi
pengambilan sampel tanah yang dilakukan secara Purposive Sampling. Pada tiga
lokasi yang telah ditentukan yaitu: puncak, punggung dan lembah. Pengambilan
sampel tanah utuh dilakukan dengan cara mengambil tanah yang di bawah
tegakan eboni, kemudian bersihkan tanah dari seresah dan rumput lalu meletakan
ring sampel di atas tanah. Ring sampel dimasukan kedalam tanah dengan
menggunakan martil, setelah itu angkat ring sampel menggunakan sekop beserta
tanah yang ada di dalamnya, kemudian ring yang berisikan tanah diratakan
menggunakan cutter sehingga kedua permukaan benar-benar rata dengan bibir
ring sampel. Setiap lokasi penelitian di ambil tiga sampel tanah utuh dan lima
sampel tanah tidak utuh yang dikompositkan perlokasi hingga menjadi tiga
sampel tanah tidak utuh dan sembilan sampel tanah utuh, yang keseluruhan
digabungkan terdapat dua belas sampel tanah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekstur tanah di bawah tegakan eboni
memiliki tanah lempung berpasir, permeabilitas tanah pada bagian puncak 15,06
cm/jam (Agak lambat), bagian punggung 8,52 cm/jam (Agak lambat) dan lembah
9,31 cm/jam (Agak lambat), bulk density pada bagian puncak 1,38 g/cm3
(Tinggi),
bagian punggung 1,45 g/cm3
(Tinggi) dan bagian lembah 1,09 g/cm3
(Sedang),
porositas pada bagian puncak 47,97% (Kurang baik), pada bagian punggung
45,1% (Kurang baik) dan bagian lembah 58,68% (Baik), kadar air pada bagian
puncak 40,15%, bagian punggung 49,89% dan pada bagian lembah 30,75%.
Tidak tersedia versi lain