SKRIPSI
Pengaruh Berbagai Konsentrasi 2,4-D [ DICHLOROPHENOXYACETIC ACID] Indukasi Kalus Pada Tanaman Kopi Arabika [ Coffe arabica L.] Secara In Vitro.
RINGKASAN
Marwan – L 131 16 347, Pengaruh Berbagai Konsentrasi 2,4-D
(Dichlorophenoxyacetic Acid) Terhadap Induksi Kalus Pada
Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica L.) Secara In Vitro,
Dibimbing oleh Muslimin.
Induksi kalus merupakan langkah awal dalam kegiatan perbanyakan tanaman
kopi melalui kultur jaringan secara embriogenesis. Berbagai faktor yang
mempengaruhi keberhasilan dalam menginduksi kalus embrionik yaitu eksplan,
komposisi media, kontaminasi dan penambahan zat pengatur tumbuh (ZPT) terutama
auksin jenis 2,4-D. Penelitian induksi kalus kopi dengan penambahan berbagai
konsentrasi 2,4-D yang dikombinasikan dengan air kelapa belum banyak dilakukan,
sehingga dilakukan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
konsentrasi zat pengatur tumbuh dengan kombinasi 2,4-D (Dichlorophenoxyacetic
Acid) dengan air kelapa yang terbaik terhadap induksi kalus pada tanaman kopi
arabika (Coffea arabica L) secara in-vitro. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi
informasi mengenai zat pengatur tumbuh jenis auksin 2,4-D (Dichlorophenoxyacetic
Acid) yang mempengaruhi pembentukan kalus pada tanaman kopi arabika (Coffea
arabica L) secara in-vitro serta menjadi pembanding bagi peneliti berikutnya dan
dapat berguna sebagai bahan informasi dalam perbanyakan tanaman kopi secara
embryogenesis.
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni 2021 sampai Januari 2022
bertempat di Laboratorium UPT Pembenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura Di
Desa Sidera, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi. Penelitian ini menggunakan
metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri atas 3 perlakuan kombinasi 2,4-D
dan Air Kelapa yaitu K1=MS + 0,5ppm 2,4-D, K2=MS + 1ppm 2,4-D, K3=MS +
1,5ppm 2,4-D. Masing-masing percobaan diulang 3 kali maka terdapat 9 unit
percobaan. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah persentase eksplan
berbentuk kalus, waktu mulai berkalus, tekstur kalus, dan warna kalus. Data
dianalisis secara kuantitatif menggunakan analisis sidik ragam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi media yang dicobakan
berpengaruh nyata terhadap waktu mulai berkalus. Media yang terbaik terdapat pada
perlakuan K1 dengan konsentrasi MS + 0,5 ppm 2,4-D rata-rata berbentuk kalus
mencapai 41,66%, mampu menginduksi kalus tercepat yaitu 27,33 Hari Setelah
Tanam, serta bertekstur remah dan menghasilkan warna kalus krem
Tidak tersedia versi lain