SKRIPSI
Pengetahuan Masyarakat Dalam Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu [ HHBK] di Desa Labuan Toposo.
GARLY R DJAMBIA - L 131 15 411, Pengetahuan Masyarakat Dalam
Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Di Desa Labuan Toposo.
Masyarakat sekitar hutan sangat memerlukan keberadaan hutan
untukkelangsungan hidup, karena hutan merupakan sumber pemenuhan
kebutuhanhidup sehari-hari dan sumber pendapatan keluarga. Pengetahuan
masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya hutan sangat beragam sebagian
besar masyarakat sekitar hutan bermata pencarian dengan memanfaatkan
sumberdaya alam yang ada di hutan salah satunya adalah hasil hutan bukan kayu
(HHBK). Pada umumnya HHBK merupakan hasil sampingan dari sebuah pohon,
misalnya getah, daun, kulit, buah dan lain-lain atau berupa tumbuhan yang
memiliki sifat khusus seperti rotan, bambu dan lain-lain.Agar pemanfaatan
sumber daya hutan tetap lestari dan dapat meningkatkan penghasilan masyarakat
dari waktu ke waktu sehingga perlu adanya keterlibatan berbagai pihak agar
pengelolaan hasil hutan bukan kayu dapat terwujud dengan baik. Tujuan
penelitian ini untuk mendeskripsikan pengetahuan masyarakat dalam pemanfaatan
hasil hutan bukan kayu (HHBK) di Desa Labuan Toposo Kecamatan Labuan
Kabupaten Donggala.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Labuan Toposo selama 2 (dua) bulan
dari bulan Januari sampai Pebruari 2021 dengan carasengaja (Purposive
sampling) jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah terdiri atas data
primer dan data sekunder denagan jumlah responden adalah 25% dari jumlah KK
sehingga dari 145 KK yang ada di dusun IV di Desa Labuan Toposo, sebanyak
25% responden maka jumlah responden yang diwawancarai sebanyak 36 KK.
Data yang diperoleh selanjutnya diolah dan dianalisis sesuai dengan jenis data dan
tujuan. Penyajian data yang digunakan pada statistik deskriptif dalah penyajian
data melalui tabel dan perhitungan persentase.
Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan masyarakat dalam pemanfaatan
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)Pengetahuan Masyarakat dalam pemanfaatan
HHBK cenderung terbatas, ini dilihat dari cara pemanfaatan yang dilakukan
masyarakat yang hanya mengolah HHBK tersebut menjadi kerajinan tangan,
seperti bola takraw, tudung saji dan pemukul ternak, ataupun dijual secara
langsung dan jenis yang dimanfaatkan sebagai kerajinanpun hanya pada
komoditas rotan, kurangnya informasi dan teknologi adalah kendala utama bagi
masyarakat dalam mengelola HHBK menjadi produk-produk yang lebih bernilai
ekonomis.
Tidak tersedia versi lain